Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dear Wanita, Lelaki Tidak Harus Selalu Mengalah!

3 Oktober 2024   14:25 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengalah secara terus-menerus tanpa kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan menurunkan harga diri. Sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa hubungan yang tidak setara, di mana satu pihak terus-menerus mengalah, berisiko tinggi menyebabkan gangguan kesehatan mental. Lelaki yang merasa tidak diberi ruang untuk berbicara atau selalu harus menekan keinginan mereka akan cenderung merasa tidak dihargai.

Hal ini juga berdampak pada kualitas hubungan itu sendiri. Ketika lelaki merasa bahwa mereka selalu harus mengalah, mereka akan mulai kehilangan rasa percaya diri dan koneksi emosional dengan pasangannya. Lama-kelamaan, perasaan ini bisa menumpuk dan menyebabkan retaknya hubungan. Ini bukan hanya merugikan lelaki, tetapi juga wanita yang mungkin tidak menyadari bahwa tindakan atau ekspektasi mereka telah merusak hubungan secara perlahan.

Sebagai contoh konkret, sebuah studi oleh Relationship Research Institute menunjukkan bahwa pasangan yang tidak mampu berkomunikasi secara terbuka dan adil cenderung menghadapi lebih banyak konflik emosional di masa depan. Ketika lelaki merasa tertekan karena harus mengalah, mereka mungkin akan menarik diri secara emosional, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kebekuan dalam hubungan.

Pentingnya Keseimbangan dalam Hubungan

Maka dari itu, penting bagi wanita untuk memahami bahwa lelaki juga butuh ruang untuk menyampaikan perasaan mereka. Lelaki bukanlah robot yang harus selalu menekan emosi mereka demi menjaga kedamaian hubungan. Hubungan yang sehat dibangun di atas dasar saling menghargai, bukan pada pengorbanan sepihak.

Bagi kamu, wanita, yang mungkin terbiasa dengan pandangan bahwa lelaki harus selalu mengalah, ini saatnya untuk mengubah perspektif tersebut. Lelaki juga memiliki hak untuk berbicara, untuk marah, untuk tidak setuju, dan untuk menolak jika mereka merasa ada yang salah. Hubungan yang baik adalah hubungan di mana kedua belah pihak saling mendukung dan mencari jalan tengah, bukan di mana hanya satu pihak yang terus-menerus mengalah.

Kesimpulan

Jadi, dear wanita, lelaki tidak harus selalu mengalah dalam hubungan. Mengalah memang bagian dari kompromi, tetapi bukan berarti lelaki harus menanggung semua beban demi menjaga keharmonisan. Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana kedua belah pihak bisa saling berbicara dan menemukan solusi bersama.

Jika kamu menginginkan hubungan yang kuat dan langgeng, belajarlah untuk memberi ruang bagi lelaki untuk menyampaikan perasaan mereka. Mengalah dalam hubungan bukanlah tugas satu pihak saja. Dengan saling mendengarkan, menghargai, dan berkompromi, hubungan yang seimbang dan sehat bisa tercapai. Kesetaraan dan komunikasi terbuka adalah fondasi utama untuk menciptakan hubungan yang bahagia.

Hubungan yang kuat tidak dibangun dari siapa yang lebih sering mengalah, tetapi dari kemampuan untuk berdiskusi, memahami, dan saling mendukung tanpa menekan keinginan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun