Merasa diri dihina, masyarakat Dayak tidak melampiaskan amarah dengan main hakim sendiri. Pun juga kita tidak ada mendengar berita terjadinya perusakan fasilitas umum atau pun bentrok dengan aparat selama aksi atau demo berlangsung. Semua mereka lakukan dengan damai.
Layakkah mereka disamakan atau dikatakan sebagai monyet?
Jadi, mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Kalimantan? Saya hanya mau mengulang apa yang dikatakan Filipus kepada Natanel: "Mari dan lihatlah!"
Salam Budaya. Salam Cinta Tanah Air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H