[6]F. Budi Hardiman, Seni Memahami. Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida, (Yogyakarta: Kanisius, 2015), hal. 244.
[7] Armada Riyanto, Op.Cit., hal. 7.
[8] Ibid., hal. 8.
[9] Bdk. Ibid., hal. 108-112.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!