Mauro masih asyik mengunyah apelnya. Sementara aku sendiri tidak mengambil buah-buahan yang ditawarkannya itu. Perutku sudah terasa kenyang dengan banyaknya air mineral yang kuminum.
"Tapi Eduardo malam ini akan menginap di apartemen temannya. Jadi kamu hanya bisa bertemu dengan Daniel hari ini.  Sebentar  lagi  juga dia datang.  Dia  akan  berbelanja lebih dahulu sebelum pulang untuk keperluan makan malam kita nanti," kata Mauro menjelaskan situasi di apartemen malam ini.
"Oh, oke," sahutku ringan.
"Lalu bagaimana dengan persiapanmu sendiri untuk pergi ke luar negeri, sudah beres semua? Oh ya, ke mana kamu pergi?" tanyaku.
"Spanyol. Ya, sudah sebagian besar, tapi masih ada beberapa hal yang perlu aku selesaikan, jadi sebentar lagi aku harus pergi keluar untuk mengurus semuanya," jelasnya. "Tidak apa-apa kan kalau kamu aku tinggal sendiri?"
"Tentu tidak. Aku toh sudah terbiasa dengan apartemen ini. Kalau kamu mau pergi sekarang, itu juga bukan masalah," jawabku. "Jangan sampai kedatanganku malah mengganggu kesibukanmu," tambahku lagi.Â
"Baiklah, kalau begitu aku keluar sekarang saja ya, supaya urusanku bisa lebih cepat selesai. Kamu istirahatlah! Makan malam biar Daniel yang mengurus semuanya. Dia pandai memasak," katanya sambil bangkit dari duduknya.
"Oke, terima kasih.. Jadi aku bisa istirahat sekarang. Besok biar aku yang ganti memasak untuk kalian." kataku.
Mauro tersenyum. Tanpa basa basi lagi dia segera bergegas meninggalkan dapur.
"A stasera.."9) katanya sebelum berlalu.
"Ciao, a stasera!" balasku.