Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada 6 Nilai yang Didapat dari Kegiatan "Marhobas"

28 Maret 2022   13:49 Diperbarui: 2 April 2022   21:28 4152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang mengadakan gotong-royong dalam memasak di suatu acara. Gambar diambil dari aminjaya.desa.id

Dalam kegiatan marhobas, saya melihat bagaimana peran ini berlangsung. Ada orang yang berada di pihak hula-hula, dongan tubu, dan parboru. Hal ini ditentukan oleh marga dan relasinya ke marga lain, terutama yang mengadakan atau mengundang orang datang ke pestanya: apakah dia hula-hula, dongan tubu, dan boru.

Akhirnya, wawasan saya tentang jalinan marga saya dalam dalihan na tolu bertambah. Sehingga, terhadap marga tertentu, saya tahu mau panggil apa dan bertindak bagaimana, termasuk ke pihak keluarga yang berpesta.

Mengerti perjalanan adat

Nah, poin ini sungguh saya amini. Sebab, selain untuk memasak saya juga ingin mengerti bagaimana suatu sistem adat itu berlangsung. 

Misalnya, saya mengerti bahwa acara pernikahan/syukuran/kematian orang Batak Toba dalam adat seperti ini. 

"Oh, ternyata jenis masakan untuk adat pernikahan begini. Oh, ternyata pembagian jambar (jatah bagian daging binatang yang diterima seseorang). Oh, ternyata jenis ikan yang dimasak harus seperti ini dan posisinya begini. Oh, setelah acara ini, harus dilanjutkan oleh acara itu. Oh, ternyata kalau adat menikah/syukuran/meninggal ini umpama dan umpasa (peribahasa dan pantun) yang digunakan."

Sebab, lain acara adatnya, bisa saja lain proses berlangsungnya. Atau, lain acara adatnya, lain pula jenis masakan, jenis jambar, dan jenis peribahasa/sajak pantun yang dipakai.

Maka, tembak satu, dua atau tiga hal diperoleh.

Menambah kenalan

Yah, memang inilah poin yang cukup menarik. Di dalam marhobas, saya harus berkomunikasi dengan banyak orang termasuk bertanya; bukan hanya orang di sekitar kampung atau desa. Melainkan, banyak orang datang di acara adat yang dimaksudkan.

Ada orang dari kampung lain, ada dari kota; ada orang yang cukup berada, berada, dan sederhana; ada orang yang bijak dan paham adat, ada yang biasa-biasa saja; dan sebagainya.

Maka, dalam marhobas sudah hampir pasti saya berkomunikasi dengan mereka. Biasanya, saya akan memulai komunikasi dengan basa-basi, kemudian berlanjut ke pembahasan yang lebih luas.

Sehingga, kenalan pun bertambah. Bertambah pulalah wawasan dan informasi tentang "dunia luar" dari saya, keluarga, dan wilayah tempat tinggal.

Belajar memasak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun