Ketiga, (asas ekonomi) saya mendapat sedikit rezeki dan cuan dari kegiatan menulis dan mengisi kolom opini.
Rajin membaca
Tak mungkin bisa menulis tanpa banyak dan rajin membaca. Hal tersebut sungguh saya amini. Orang yang terlatih menulis adalah orang yang terlatih membaca.
Sekarang, efek dari semangat menulis adalah saya senang membaca, apa pun buku dan kontennya.Â
Orang lain memiliki kekayaan ide yang dapat dijadikan referensi. Maka, humbly saya belajar dari situ. Ide-ide di dunia ini akan selalu diperbarui dan berkembang.
Tak salah jika saya membaca tulisan ringan, humor, dan sederhana. Tak salah juga jika saya membaca tulisan berat dan ilmiah.Â
Kedua jenis tulisan tersebut akan menjadi sumber saya mengolah tulisan saya. Untuk itu, terima kasih untuk buku-buku dan penulis-penulisnya.
Setia, serius, dan konsisten
Dalam mengembangkan bakat dan mencari rezeki ketiga hal di atas harus menjadi soko guru. Kesetiaan amat dibutuhkan agar seseorang tidak cepat bosan dan malas.
Kegagalan terbesar dari seorang pekerja adalah memandang bidangnya sebagai hal rendah. Maka, setiap kali ada hal yang menarik hati, setiap kali pula ia berpaling hati.Â
Maka, kesetiaan harus diasah dengan keseriusan. Setia dan serius akan sangat membantu seseorang mengasah diri tiap waktu demi mencapai kematangan diri dan keuntungan yang bisa saja tidak melimpah.
Satu kata kunci terakhir adalah konsisten. Seseorang harus konsisten terhadap program, kegiatan, dan komitmen. Jangan sampai kesetiaan dan keseriusan cepat pudar jika tidak ada konsistensi.
Konsistensi itu harus menjadi roh penggerak. Sebab, akan mudah seseorang terjerumus pada hal-hal instan jika tidak konsisten. Sebentar-sebentar pindah, sebentar-sebentar ganti, sebentar-sebentar merasa ogah.