Ketiga, fenomena tersebut menjadi cerminan bahwa ia mencintai bangsa Indonesia lewat mencintai jati dirinya sebagai seorang Toba, Karo, Simalungun, Jawa, Nias, Sunda, Papua, dan sebagainya.
***
Namun, di atas itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI atau Ejaan yang Disempurnakan jauh lebih penting. Inilah indentitas kebangsaan kita di tengah pergerakan arus zaman yang semakin bebas dan deras alirannya.
Sikap seperti ini juga menunjukkan bahwa kita bangga atas usaha pahlawan bangsa, khususnya pemuda bangsa pada 1928 yang silam.
Maafkanlah saya yang ternyata memakai bahasa yang marpasir-pasir dalam tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H