Mohon tunggu...
Fredy Purnomo
Fredy Purnomo Mohon Tunggu... Dosen - Instagram @fpurnomo

Dosen dan peneliti bidang ICT : Smart City dan Storytelling in Game

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memoar Perjalanan Akhir Tahun: Gowes 4 Hari Bentang Banten dan Bogor

1 Januari 2023   13:46 Diperbarui: 1 Januari 2023   13:50 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai Tanara sekitar jam 09.00 pagi. Ketemu lagi dengan pasar di tengah jalan yang sibuk, ditambah motor dan angkot yang membuat pasar semakin meriah. Suara deru mobil, motor berbaur dengan suara para orang-orang dipasar dengan background musik dangdut khas daerah. Semua kesibukan ini adalah penggerak ekonomi rakyat. Dengan atau tanpa dukungan fasilitas yang memadai, pasar selalu terjadi dimana saja.

Kebetulan jam 10.00 pagi ada meeting via zoom (meeting penting, walaupun saya sudah cuti loh he he). Setelah itu saya ngebut melewati hamparan sawah ladang, menuju arah Banten Lama. Sepanjang jalan melewati Makam Sultan Ageng Tirtayasa dan Makam Keramat Wali Songo. Berhenti pas jam 9.55 di rumah makan Pecak Bandeng Sawah Luhur. Atas rekomendasi teman, katanya makanan disini enak dan suasananya mewah (mepet sawah). Pesan teh panas, pecak bandeng dan sayur asem. Sambil lesehan mulai zoom meeting di tengah areal tambak dan persawahan.

Kelar meeting 1 jam, habiskan makanan dan lanjut lagi ke arah Keraton Kaibon di Banten Lama. Foto-foto sebentar di benteng keraton Surosowan. Sambil membayangkan bahwa dulu area Banten Lama adalah pusat kerajaan wilayah Banten. Lengkap dengan raja ratu, patih, menteri, punggawa dan para pengawal kerajaan yang tentu saja megah.  Di tempat inilah raja dan para meterinya memerintah wilayah banten, mereka pasti diskusi mengenai pembangunan, tata kelola, fasilitas kota kerajaan, keamanan perbatasan, kerajaan sekutu, ancaman dari luar, kemakmuran rakyat serta strategi perang. 

Namun kini yang tersisa sekarang tinggal puing-puing pondasi batu. Semua sekarang sunyi, tinggal saksi bisu berupa pondasi bangungan istana dan benteng. Untuk kemudian dikenang, direnungkan dan dipelajari melalui sejarah dan petuah-petuah orang tua. Cukup banyak masyarakat antusias berwisata dengan berfoto di bekas keraton bersejarah. Di area sekitar situ juga ada Masjid Agung dan Vihara, namun belum sempat eksplor karena mesti buru-buru ke Cilegon. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30, saatnya ucapkan terima kasih dan berpamitan kepada para pemikir-pemikir hebat di masa lalu.

Matahari sudah tinggi hampir di titik kulminasi, namun karena perut masih cukup kenyang makan bandeng di rest area tadi, jadi lanjut 15 km lagi menuju Cilogon. Untungnya cuaca hari ini mendung seharian, jadi jalan di jam 12 siang tidak terlalu terasa panas. Sampai di Cilegon masuk ke jalan jalur Pantura yang super sibuk dengan banyak truk-truk besar. Pasang kacamata debu dan masker berlapis. Jam 13.00 makan siang di resto padang terdekat. Untuk tempat makan di jalan biasanya pilih warteg atau resto padang yang rasa dan harganya jelas. Mereka inilah penyelamat kelaparan selama dalam perjalanan. Terima kasih Bu Warteg dan Uda Padang di sepanjang jalan.

Selesai makan, istirahat agak lama sekitar 30 menit sambil menyesap teh manis panas dan menurunkan nasi di perut. Menurut pengalaman, jika kondisi perut kenyang langsung gowes, biasanya perut berasa begah dan "suduken" (perut seperti terasa ditusuk-tusuk). Setelah perut tidak terlalu berasa kekenyangan, lanjut gowes lagi melewai kota Cilegon yang sibuk dan menuju Anyer. Perjalanan dari Cilegon ke Anyer mesti melewati area pabrik Krakatau Steel  dengan bangunan yang super besar dan instalasi rangkaian pipa/rel di atas ketinggian. Entah apa yang dialirkan di pipa tersebut. Jalanan cukup menantang karena banyak lubang dan banyak truk-truk transformer besar lalu lalang. Namun setelah sampai Anyer jalanan cukup lega, banyak pepohonan dan suasana pantai yang buat hati jadi tenang dan refresh (walau panas udaranya).

Sepanjang jalan menuju Anyer, jalanan cukup bagus, jadi bisa ngebut dengan kecepatan 28 sd 30 km/jam. Melewati hotel-hotel legend di sepanjang jalanan seperti hotel Marbella atau Aston Anyer. Ada hotel konsep baru, Novus Jiva ... pingin coba suatu saat nanti ngajak keluarga. Lanjut perjalanan. Jam 3 sore sampai di daerah Pantai Karang Bolong, suara ombak makin terdengar kencang. Suara debur ombak terdengar merdu dan refresh. Mampir ke indomart untuk recharge energi dengan makan pisang dan kurma, mengisi ransum minuman dan tidak lupa toilet break. Tidak sampai 15 menit istirahat supaya kaki tidak keenakan istirahat dan males gowes lagi. Lanjut sebentar, kemudian mampir ada spot foto laut yang cukup bagus, sekalian beli minum teh panas di kiosk dekat situ.

Melewati pantai matahari ke arah Carita, cuaca berubah gerimis dan angin kencang. Waktu sudah menujukkan jam 16.00 sore. Badan sudah gelisah ingin cari penginapan sebelum maghrib. Tapi diputuskan tetap lanjut jalan, resiko kalau menginap di daerah yang berangin kencang. Dengan halangan hujan dan angin, kecepatan bersepeda drop di 15 km / jam. Itupun bertahan supaya tidak jatuh karena angin sangat kencang. Beberapa kali stang ikut oleng terbawa angin, tapi syukur masih bisa dikuasai. Waktu sekitar pukul 17.45 wib ketika sampai daerah Labuhan di mana angin tidak kencang lagi walau masih gerimis. Cek di google map ada penginapan recommended di dekat situ. Dan menginaplah di hotel Caringin. Hotel murmer yang lumayan bersih. Hotel ini sepertinya favorit para sales antar kota. Dan tentu udah ijin, sepeda bisa masuk ke kamar.

Akhir perjalanan hari pertama dengan total jarak 167 km. Tak lupa pakai minyak gosok buat olesin kaki, punggung dan tangan yang lelah. Berkhabar sebentar ke keluarga. Tidur nyenyak di kamar sederhana yang nyaman, serasa nostalgia tidur di kamar kos jaman masih jadi mahasiswa dulu.

Day 2, Jumat, 23 Desember 2022

147 km 8 jam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun