Mohon tunggu...
Flutterdust
Flutterdust Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Fa'iq Rusydi - Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kecil Bergerak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rokok dan Kopi Ibarat Sambal, Ikan, dan Nasi

13 November 2022   21:30 Diperbarui: 21 April 2023   04:50 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Emm.. Aku punya pertanyaan, sih, dari dulu. Kenapa pasangan kopi itu rokok? Padahal Aku suka minum kopi tapi enggak merokok, lebih suka minum kopi sambil nyemil kalau lagi nugas.”

“Sebentar-sebentar..” Aku menarik nafas sedikit panjang, sambil mempersiapkan jawaban kemudian mengeluarkanya pelan-pelan. “Jadi gini.. a.. mengapa setiap makan nasi dengan ikan, selalu dianjurkan dengan sambal? Padahal, misalkan, si B tidak terlalu suka sambal, dia tak tahan pedas. Lalu, apa fungsi sambal selain untuk pelengkap makan? Apakah memang sambal diciptakan berpasangan dengan ikan dan nasi?”

Ica tertawa, sesekali melihatku sambil memikirkan pertanyaan yang terlontar. “Emm.. Untuk pertanyaan yang pertama, jawabanya enggak juga, kalau kebetulan ada sambal aja biasanya ditawarin. Tapi emang, menurutku, sih, makan tanpa ada sambal kurang lengkap, hehe.. Untuk pertanyaan kedua, fungsi sambal selain untuk pelengkap makan, kalau yang dimaksud makan di sini adalah ikan dan nasi, ya bisa saja sambal untuk camilan atau bahkan obat. Untuk pertanyaan ketiga, jawabanya Iya, sambal diciptakan berpasangan dengan ikan dan nasi, buktinya rasanya cocok dan emang umumnya sambal dibuat untuk kebutuhan pelengkap. Tapi perlu diingat juga, sih, sambal bisa diciptakan berpasangan dengan yang lainya, selain ikan dan nasi.”

“Jadi?”

“Emm.. Rumit, tapi Aku sedikit paham sekarang,” jawab Ica sembari tersenyum dengan tawa.

“Haha.. ya, gitulah, Ca,” pungkasku.

Hujan akhirnya reda, kami kembali mencanangkan perjalanan untuk pulang. Ica menuju rumah dan Aku menuju kosan. Kami berpisah arah di pertigaan Tritant Point, seraya berkata sampai berjumpa lagi setelah liburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun