Meski asing dari dunia nyata, ia perlahan memahami apa itu yang nyata: apa benar kehidupan yang konkret benar-benar nyata? Ataukah yang nyata sebenarnya adalah yang tidak nyata? Yaitu kehidupan dalam mimpi?
"Siapa yang menjamin bahwa mimpi itu tidak nyata dan yang nyata itu bukanlah mimpi?" Pertanyaan yang sering diajukan Asep ketika orang-orang mulai mengunjing hidupnya.
"Kamu hanya tidak mampu mengalami hidup ini. Nyatanya kamu tidur. Itu saja," tegas temannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!