Meski asing dari dunia nyata, ia perlahan memahami apa itu yang nyata: apa benar kehidupan yang konkret benar-benar nyata? Ataukah yang nyata sebenarnya adalah yang tidak nyata? Yaitu kehidupan dalam mimpi?
"Siapa yang menjamin bahwa mimpi itu tidak nyata dan yang nyata itu bukanlah mimpi?" Pertanyaan yang sering diajukan Asep ketika orang-orang mulai mengunjing hidupnya.
"Kamu hanya tidak mampu mengalami hidup ini. Nyatanya kamu tidur. Itu saja," tegas temannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!