"Asal kau tahu, selama ini aku sangat mencemaskanmu."
"Kecemasan adalah sisi lain dari cinta."
"Kau benar."
Hening sejenak. Kita saling melirik. Lalu menghabiskan isi cangkir masing-masing.
"Lalu, apakah kedatanganku hari ini..."
"Ma!" Seorang bocah perempuan berlari dari dalam rumah dan duduk di pangkuanku. Ia mendekap beberapa tangkai bunga aster.Â
"Aku lapar!"
"Sabar, Sayang. Mama ada tamu. Tunggu sebentar lagi, ya." Aku mengusap puncak kepala bocah berusia lima tahun di pangkuanku.
Bocah perempuan di pangkuanku melirik lelaki di sampingku penuh rasa ingin tahu. "Om ini siapa?"
"Teman mama."
"Ooo..." Mulutnya membentuk bulatan kecil.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!