Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Perempuan Mural

10 Mei 2018   13:46 Diperbarui: 11 Mei 2018   22:10 3055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini minuman ajaib," bisik saya takjub.

Perempuan itu tersenyum. "Kamu boleh meminumnya setiap hari bila mau. Ikutlah dengan saya."

"Ikut denganmu?"

"Ya," angguk perempuan itu. "Tinggalkan semua deritamu. Kamu mau?"

Tawaran yang sungguh menggiurkan. Mengapa tidak? Bukankah saya akan berbahagia?

"Saya mau."

Perempuan itu  tersenyum. Saya membalas senyumannya. Perempuan itu  menuntun saya memasuki dinding abu-abu. Jalan kembali sepi.

***

Pagi baru dimulai. Orang-orang mulai berjalan melewati dinding abu-abu. Seorang perempuan cantik berhenti dan mengamati mural di dinding.

"Mural yang bagus," puji perempuan itu sambil mengamati mural dua orang perempuan yang sedang  menggenggam secangkir kopi bersama-sama.

Tak lama kemudian, gerimis turun tiba-tiba. Perempuan itu berlari-lari kecil menuju halte bis terdekat. Saya tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun