Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tepi Laut

6 September 2016   16:47 Diperbarui: 6 September 2016   20:00 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tak bisa menunggu besok? Aku punya pekerjaan penting yang tak bisa ditunda.”

Ini hari ulang tahunku. Aku menunggumu di sini.”

Terdengar suara mendesah panjang dari ujung sana. Lalu sayup-sayup terdengar suara seorang perempuan.

Aku menajamkan telinga. Berusaha mendengarkan suara yang hanya selintas. Gagal.

“Kau sedang bersama seseorang?”

“Siapa? Tidak. Hanya sendirian.”

Aku mendengar suara perempuan.”

“Perempuan? Tidak. Kau salah dengar. Di sini tidak ada siapa-siapa.”

“Tidak, aku memang mendengarnya.”

“Hmmm… tunggulah di sana. Aku segera tiba.”

Jam-jam berlalu begitu lambat. Aku berusaha mengeja pelan-pelan dalam hati. Apa yang harus kuucapkan atau kulakukan nantinya. Kegelisahan, tidak─tepatnya kemarahan, mulai merasukiku manakala hari merambat gelap dan lelaki itu tak kunjung datang. Padahal, aku sudah memesan cangkir keempat. Aku mulai kehilangan kesabaran. Ketika aku mengambil tas dan hendak beranjak pergi, lelaki itu muncul dengan nafas terengah-engah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun