"Dinda tidak bisa menepati janjinya. Dia menangis, tetapi dia sadar. Dia sudah memaki ibunya, padahal ibunya sudah sangat mengasihinya. Kasih ibunya tidak bisa dibeli. Dinda sadar, harusnya dia berterima kasih, bukan memaki ibunya."
Ø PENOKOHAN
Tokoh Melor memiliki watak penurut dan sabar, Mak Tanjong memiliki watak yang sensitif atau mudah tersinggung dan Pekan yang memiliki watak manja, egois, nakal, dan keras kepala. Sedangkan Tokoh Dinda dalam cerpen diatas adalah Kasar, dan egois.
Ø TOKOH
Ketiga Tokoh didalam hikayat diatas menjadi tokoh utama dan tanpa ada tokoh pembantu  sementara didalam cerpen diatas Dinda dan Ibunya berperan sebagai tokoh utama dan ada tokoh tokoh pembatunya yaitu teman-temannya saat SD dan Tetangganya.
Ø LATAR
Latar yang ada didalam hikayat ialah :
- Latar tempat yaitu didapur dan dihutan
- Latar waktu yang tidak diceritakan secara jelas didalam cerita
- Dan latar suasana yang sedih
Sedangkan latar yang ada didalam cerpen ialah:
- Latar tempat yaitu di sekolah, singapura, dan di rumah
- Latar waktu yang tidak diceritakan secara jelas didalam cerita
- Dan latar suasana yang sedih
Ø SUDUT PANDANG
Sudut pandang hikayat"Batu Belah Batu Betakup" dan cerpen"Anak yang Durhaka" menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tau, jadi di dalam hikayat dan cerpen diatas tidak memiliki perbebedaan dalam segi sudut pandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H