Mohon tunggu...
Anisa Fitriani
Anisa Fitriani Mohon Tunggu... pelajar -

welcome to my kompasiana! thx for visit and read main:-) Anisa Fitrianai.K| Sampoerna Academy Boarding School Bogor|Bogor-kutai Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Menganalisis Perbedaan Unsur Intrinsik Hikayat dan Cerpen"

21 Februari 2016   23:02 Diperbarui: 24 Februari 2016   21:39 2645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENOKOHAN

Penokohan yang digunakan dalam hikayat diatas adalah penokohan dramatik atau tidak langsung yang di gambarkan melalui dialog antar tokoh dan  prilaku tokoh. Dimana Melor memiliki watak penurut dan sabar, Mak Tanjong memiliki watak yang sensitif atau mudah tersinggung dan Pekan yang memiliki watak manja, egois, nakal, dan keras kepala. Ini jelas sekali digambarkan pada kutipab berikut:

Penokohan Melor:

"Selesai membuat gulai, Melor menggoreng pula telur ikan tembakul itu. Dia terus menyimpan sedikit telur ikan seperti pesanan Mak Tanjong."

"Dik, telur ikan tak banyak. Nah, adik ambil bahagian kakak, ya?” Melor yang berusia 13 tahun itu berkorban demi melayan kehendak adiknya yang terlalu dimanja."

Penokohan Pekan: 

"Kak, telur dah habis. Minta lagi, minta lagi. Adik nak lagi!” rayu Pekan merengek-rengek."

"Kak, Pekan nak lagi. Nak lagi kak, nak lagi kak. Bagi telur ikan tu kak... Pekan nak, kak!” Pekan meraung-raung sambil menarik-narik tangan si Melor."

"Sayangnya, Pekan tetap mendesak dan terus menangis. Raungannya kuat kedengaran dan dia meronta-ronta di atas tikar mengkuang di lantai dapur mereka. Puas Melor memujuk Pekan tetapi si kecil nakal itu terus berdegil. Secara tiba-tiba, Pekan melompat dan mencuri telur ikan yang disimpan oleh Melor untuk ibu mereka."

"Kan dah dapat... adik dah dapat. Adik dapat telur ikan! Adik dapat telur ikan!” teriak Pekan begitu gembira."

Penokohan Mak Tanjong:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun