Saat itu di luar sedang hujan deras. Aku berada di perpustakaan milik Lili, sahabatku. Setengah jam sebelum hujan tersebut turun Lili mengatakan ada temannya yang akan datang. Namun aku tidak menggubrisnya, aku terlarut dalam rangkaian cerita novel klasik yang kubaca.
Selang beberapa menit, pintu terbuka. Aku mendongakan kepalaku dari buku yang sedang aku baca. Lelaki dengan rambut ikal yang tercukur rapi memasuki perpustakaan. Tubuhnya basah di bagian kanan dan kiri. Sepertinya payung yang ia gunakan tidak bisa melindungi bahunya. Terdengar Lili menghentikan langkah lelaki tersebut.
"Eh! Jangan gerak! Diem disitu! Gue bawain anduk dulu, nanti basah kena buku-buku gue"
Lili memang kolektor buku-buku lama, jadi dia tidak rela kalau sampai bukunya harus rusak karena basah. Sekalipun oleh teman dekatnya sendiri.
Lili bergegas mengambilkan anduk dari dalam rumahnya. Beruntung, perpustakaannya menyatu dengan rumahnya, dihubungkan melalui pintu yang ada di belakang perpustakaan tersebut, jadi dia dapat mengambil anduk dengan mudah.
Sekembalinya Lili dari mengambilkan anduk, dia melempar anduk tersebut pada lelaki yang saat itu belum kukenali namanya.
"Thanks Madam"
Ucap lelaki itu sambil mengeringkan badannya.
Setelah badannya dirasa agak kering. Dia duduk di sofa sebelahku.
Aku yang awalnya membaca buku, malah memperhatikan lelaki ini dari awal kedatangannya, dan mataku mengekorinya sampai ia duduk di sebelahku.
"Raka"