LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peran penting bagi setiap orang. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kualitas dirinya. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah upaya yang disengaja dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar serta proses pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam mengembangkan potensinya. Motivasi belajar merupakan faktor pendorong yang membuat seseorang tertarik untuk belajar. Jika motivasi belajar rendah, dapat menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, guru perlu memberikan dorongan motivasi baik sebelum maupun setelah kegiatan pembelajaran (Handayani dan Nurlizawati, 2022, 364).
Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses berpikir (Siagian, 2016, 59). Salah satu strategi dalam pembelajaran matematika adalah dengan meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan umpan balik positif, menghargai pencapaian siswa, serta menggunakan materi yang dapat memotivasi mereka (Purwanti dan Putra, 2019, 40).
Berdasarkan hasil observasi pengamatan dengan guru di kelas IV Al Farghani SD Muhammadiyah Sapen, beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, seperti memberikan dorongan semangat, memberikan tugas, serta memberi teguran jika siswa kurang serius. Namun, langkah-langkah ini belum berhasil secara signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pengamatan penulis terhadap motivasi belajar dalam pembelajaran matematika di kelas IV Al Farghani SD Muhammadiyah Sapen menunjukkan motivasi yang masih rendah. Dibuktikan dengan; (1) hanya beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan dari guru; (2) beberapa siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran karena kurangnya motivasi; dan (3) rendahnya persaingan di kelas karena beberapa siswa merasa cukup dengan prestasi yang minimal. Dari masalah tersebut, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Salah satu model yang bisa digunakan adalah Problem Based Learning (PBL). Yuniar dan Pertiwi (2022, 1158) menyatakan bahwa model pembelajaran ini mampu meningkatkan pembelajaran matematika dan motivasi belajar siswa.
Urgensi penelitian ini didasarkan pada berbagai permasalahan yang terjadi di kelas IV Al Farghani SD Muhammadiyah Sapen, yang akan diikuti dengan pengumpulan data melalui observasi, angkat, dan analisis data. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan solusi atas masalah yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Quizziz Paper Mode untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Al Farghani SD Muhammadiyah Sapen”.
TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV Al Farghani SD
Karakteristik Siswa Kelas IV SD
Penting bagi guru untuk menyelesaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa. Siswa di sekolah dasar menunjukkan karakteristik yang berbeda di setiap jenjang kelas. Menurut Piaget (Nianggolan dan Daeli, 2021, 32) perkembangan anak dibagi menjadi 4 tahap yaitu usia 0-2 tahun tahap sensorimotor, 2-6 tahun tahap pre-operasional, 7-11 tahun tahap operasi konkret, dan 12 tahun hingga dewasa tahap operasi formal. Dengan demikian siswa kelas IV SD termasuk pada tahap operasi konkret. Dalam tahap ini siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar, suka berkelompok, sudah mampu berpikir logis dan objektif, serta mampu mengidentifikasi dan menunjukkan sikap kritis.
Hakikat Pembelajaran Matematika