Mohon tunggu...
Fitri Ernawati
Fitri Ernawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Quizziz Paper Mode untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV

27 September 2024   17:10 Diperbarui: 27 September 2024   17:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Media pembelajaran yaitu sarana yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian informasidan memberi instruksi kepada siswa dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa selama proses pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hadder dan Juliano, 2021, 4797). Sejalan dengan hal tersebut Magdelana, dkk. (2021, 4) menyatakan bahwa media pembelajaran yaitu alat untuk membantu siswa dalam proses pengajaran karena media menampilkan konsep yang bersifat abstrak menjadi lebih nyata. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yaitu sarana yang digunakan pada proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Pengertian Media Quizziz Paper Mode

Quizziz adalah sebuah aplikasi game edukasi dengan berbagai fitur yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar (Ni’mah, dkk., 2023, 2985). Salah satu fitur pada aplikasi quizziz yaitu paper mode, yang memberikan pengalaman belajar interaktif melalui media kertas. Hal tersebut sejalan dengan Rini dan Zuhdi (2023, 67) menyatakan bahwa quizziz paper mode adalah kuis interaktif yang bisa diakses secara offline dengan menggunakan kertas berisi QR code. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian media quizziz paper mode adalah salah satu fitur aplikasi quizziz yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa kuis interaktif dengan menggunakan kertas berisi QR code tanpa perlu menggunakan smartphone.

Kelebihan Media Quizziz Paper Mode

Menurut Hazimatunnabila, dkk. (2023, 116) kelebihan quizziz paper mode yakni penggunaanya mudah, siswa tidak perlu menyiapkan alat tulis dan mengungkapkan jawaban yang menurutnya benar. Sejalan dengan hal tersebut, Rini dan Zuhdi (2023, 67) menyebutkan kelebihan quizziz paper mode yaitu siswa tidak perlu menggunakan smartphone atau koneksi internet; guru dapat melakukan pemindaian QR code dari jawaban siswa untuk mengetahui siapa yang benar atau salah; lembar jawaban barcode dapat digunakan ulang untuk berbagai kuis; satu lembar QR code digunakan untuk satu siswa; setiap siswa memiliki lembar QR code yang berbeda sehingga mereka tidak dapat meniru jawaban teman lain. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan media quizziz paper mode yaitu siswa tidak perlu menyiapkan alat apapun karena lembar jawaban yang digunakan akan dibagikan oleh guru, siswa tidak memerlukan smartphone dan koneksi internet, guru langsung mengetahui siswa yang menjawab benar dan salah melalui pemindaian QR code dari jawaban siswa, lembar jawaban barcode dapat digunakan ulang untuk berbagai kuis, setiap siswa memiliki lembar QR code yang berbeda sehingga mereka tidak dapat meniru jawaban teman lain.

Kekurangan Media Quizziz Paper Mode

Menurut Rini dan Zuhdi (2023, 67) kekurangan media quizziz paper mode yaitu guru membutuhkan 2 perangkat, yaitu ponsel dan laptop; guru perlu mengunduh dan memasang aplikasi quizziz di ponsel; quizziz paper mode hanya dapat digunakan untuk pertanyaan kuis pilihan ganda dengan 2, 3, dan 4 pilihan jawaban. Hal tersebut sejalan dengan Saputri, dkk. (2023, 1706) menyatakan bahwa kekurangan quizziz paper mode yaitu guru membutuhkan koneksi internet yang stabil dan kuis hanya bisa digunakan dalam bentuk pilihan ganda. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kekurangan media quizziz paper mode yaitu guru membutuhkan 2 perangkat, yaitu ponsel dan laptop, guru perlu mengunduh dan memasang aplikasi quizziz di ponsel, hanya dapat digunakan untuk pertanyaan kuis pilihan ganda dengan 2, 3, dan 4 pilihan jawaban, guru membutuhkan koneksi internet yang stabil, lembar barcode yang dibawa siswa harus berdiri tegak agar dapat discan dan terdeteksi oleh aplikasi.

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif dengan guru kelas IV Al Farghani SD Muhammadiyah Sapen. Subjek penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV Al Farghani SD Muhammadiyah Sapen tahun ajaran 2024/2025 dengan jumlah 15 peserta laki-laki dan 19 peserta perempuan. Data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dan kualitatif berupa penerapan model Problem Based Learning (PBL). Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa, guru, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan penilaian hasil belajar, observasi, dan dokumen. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik dan sumber.

Adapun proses penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, dkk. (2017, 41) yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus dan terdiri dari 2 pertemuan pada setiap siklusnya dengan tahapan yang sama. 

Tahapan siklus I pada perencanaan peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas, sharing mengenai model PBL, menentukan waktu penelitian, menyusun scenario dan modul ajar, menyusun instrument penelitian, menyiapkan media dan sarana prasarana mendukung, dan menyiapkan alat dokumentasi. Pada pelaksanaan peneliti melakukan rencana yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan model PBL dengan langkah-langkah yaitu: (1) mengorientasikan peserta didik pada masalah; (2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar; (3) membantu investigasi mandiri dan kelompok; (4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya; (5) menganalisis dan mempresentasikan hasil karya. Pada pengamatan dilaksanakan selama pembelajaran dengan menerapkan model PBL dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan peneliti melakukan dokumentasi. Pada tahap refleksi peneliti merefleksi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah model PBL. Tahapan siklus II pada perencanaan dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Pada tahap ini melakukan koordinasi dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada kemudian menyusun skenario dan modul ajar, mempersiapkan media dan sarana prasarana, dan menyiapkan alat dokumentasi. Pada pelaksanaan dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan model dan langkah yang sama pada siklus I. Pada tahap pengamatan dilaksanakan selama pembelajaran mengenai penerapan model PBL dengan lembar observasi yang dibuat. Serta pada tahap refleksi dilakukan untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dengan menerapkan model PBL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun