Mohon tunggu...
Fitri Ernawati
Fitri Ernawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Quizziz Paper Mode untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV

27 September 2024   17:10 Diperbarui: 27 September 2024   17:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Model Problem Based Learning (PBL)

Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)

Menurut Rosidah (2018, 63-64) model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang berorientasi pada permasalahan siswa terampil berpikir kritis sehingga mampu membangun pengetahuannya sendiri serta mampu menyelesaikan masalah. Sejalan dengan hal tersebut Setiawan dan Santosa (2017, 47) menyatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai konteks serta menghadapkan siswa kepada permasalahan nyata supaya siswa tertantang untuk belajar, melalui pembelajaran ini siswa diharapkan dapat berpikir kritis, terampil dalam menyelesaikan masalah, dan memperoleh pengetahuan dari materi pelajaran. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran berbasis masalah yang menghubungkan permasalahan di kehidupan sehari-hari dengan pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berfikir dan memotivasi siswa dalam memahami pemecahan suatu masalah.

Langkah-Langkah Model Problem Based Learning (PBL)

Menurut Yunus (Nugraheni dan Relmasira, 2017, 5-6) menyatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) memiliki tujuh tahapan, yaitu: menemukan masalah; membangun struktur kerja; menetapkan masalah; mengumpulkan berbagai informasi; merumuskan solusi; menentukan solusi terbaik; dan menyajikan solusi. Hal tersebut sejalan dengan Widyaningrum (Putri, dkk., 2022, 1620) menyatakan bahwa langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) yaitu: mengorientasikan siswa kedalam masalah; mengorganisasikan siswa untuk belajar; membimbing penyelidikan, baik dalam pendidikan individu mapun kelompok; mengembangkan dan menyajikan hasil; menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) adalah mengorientasikan peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membantu investigasi mandiri dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya, serta menganalisis dan mempresentasikan hasil karya.

Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)

Agar tujuan pembelajaran tercapai, model pembelajaran tentu dirancang dengan baik. Apapun model pembelajaran tentu memiliki kelebihannya sendiri. Yulianti dan Gunawan (2019, 402) menjelaskan kelebihan PBL yaitu membantu peserta didik memahami materi; menantang kemampuan siswa; meningkatkan kegiatan pembelajaran; membantu siswa memahami masalah; dan membantu mengembangkan pengetahuan peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut Khasanah, dkk. (2021, 26) menyebutkan kelebihan PBL yaitu pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa; belajar memecahkan masalah; mengaplikasikan pengetahuan & kemampuan yang dimilikinya; meningkatkan kemampuan berpikir kritis; dan menumbuhkan inisiatif siswa. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan PBL yaitu adanya kegiatan memecahkan masalah dapat membantu siswa memahami materi, siswa akan belajar untuk menganalisis dan memecahkan masalah, pembelajaran lebih bermakna, meningkatkan keaktifan siswa, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL)

Dibalik sebuah kelebihan, tentu terdapat kekurangannya. Menurut Yulianti dan Gunawan (2019, 402) mengungkapkan kekurangan PBL yaitu jika siswa kurang percaya diri maka siswa engga untuk mencoba; untuk menyiapkan model ini butuh waktu yang cukup; kurangnya pemahaman awal akan menyebabkan siswa kurang termotivasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Warsono dan Hariyanto (Rahmadani dan Anugraheni, 2017, 243) kekurangan PBL yakni tidak banyak guru bisa mengantarkan siswa pada penyelesaian permasalahan; terkadang perlu biaya tidak sedikit serta waktu yang lama; guru akan sulit memantau jika pelaksanaannya di luar kelas. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kekurangan PBL yaitu tatkala siswa tidak memiliki minat, rasa percaya diri serta pemahaman awal menyebabkan siswa enggan untuk mencoba memecahkan masalah, seringkali butuh biaya dan waktu yang lama untuk menerapkan model ini, tidak semua guru mampu mengantar siswa untuk memecahkan masalah, dan apabila pembelajaran dilakukan di luar kelas maka guru akan sulit untuk membantu.

Media Quizziz Paper Mode

Pengertian Media Pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun