Wah jutek banget anak ini. Tapi makin dia bersikap aneh, aku malah makin penasaran. Unik sifatnya.
Aku segera mengambil bendera semaphore. Aku mainkan beberapa  gerakan untuk dibacanya.
Dia masih diam.
" Kok nggak dibaca?"
" Saya nggak suka semaphore Kak. Â Saya lebih suka dihukum berlari mengitari lapangan ini."
Aku tertegun mendengar jawabannya.
"Ya udah , kalau gitu lari sana! satu kali saja!"
 "Kok cuma satu kali Kak?, oh  iya, kalau banyak kali aku capek dong!"  Dia nyengir.
Dia berlari mengitari lapangan tanpa beban . Setelah selesai satu putaran, Â dia mendatangi aku dengan napas yang terengah-engah .
" Lapor Kak, Â udah selesai."
" Capek?" ledekku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!