Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan di Antara Puing Gempa

16 Oktober 2018   00:23 Diperbarui: 16 Oktober 2018   16:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sedahsyat ini. Tidak hanya tanah yang bergerak, tapi rumah-rumah pun berjalan. Dalam sekejab

mereka sudah bepindah tempat yang cukup jauh.

Alam yang marah menelan segalanya. Korban nyawa dan harta benda sudah tak terbilang lagi.

Korban yang masih selamat segera dievakuasi . Mereka ditampung di daerah-daerah yang aman. Tenda-tenda darurat dan perlengkapan seadanya menemani hari-hari dalam pengungsian.

Trauma Panjang masih menghantui penduduk. Mereka masih memilih berada di tenda-tenda pengungsian. Enggan tuk kembali ke rumah mereka , dengan segala macam kemungkinan yang bisa saja terjadi. Karena beberapa kali gempa susulan masih terjadi.

 Sementara  akibat gempa dan tsunami menghancurkan infrastruktur. Listrik padam melengkapi derita . Sementara  sumur-sumur macet.  Air bersih sangat langka.

Kenapa bencana ini melanda kotaku? Apakah ini hanya semata-mata karena gempa tektonik sebagai penyebabnya? Apakah memang ini merupakan azab yang ditimpakan Allah kepada kami?

Aku melangkah lunglai di antara puing-puing  bangunan dan puluhan jenazah yang tlah ditemukan. Jerit histeris dan tangisan pilu  keluarga mereka makin menyayat. Tak mampu aku  menahan sesak dada ini.

Ya Allah, hamba  memohon ampunan atas segala khilaf dan dosa. Baik secara pribadi maupun semua warga Palu ini.  Hamba yakin semua yang terjadi atas kehendak-Mu. Bila Engkau telah berkehendak , tak mungkin ada yang bisa menghentikannya. Dan hamba yakin di balik semua peristiwa ini pasti ada hikmahnya.

Terlepas hal ini merupakan teguran ataupun azab. Hamba memohonkan ampunan bagi para muslim dan Muslimah yang telah Engkau panggil tuk kembali. Terimalah amal baiknya . Semoga husnul khotimah Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun