Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan di Antara Puing Gempa

16 Oktober 2018   00:23 Diperbarui: 16 Oktober 2018   16:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Terima kasih Ya Rabb,  syukur yang tak terhingga ku panjatkan kepada-Mu  karna Engkau  masih memberikan  keselamatan  kepadaku dan keluargaku. Masih Kau berikan waktu untuk bertaubat dan menguntai amal  sebelum waktu tiba tuk kembali pada-Mu." Tak terasa pipi ini basah oleh air mata.

Aku menarik napas Panjang. Ku seka air mata yang hangat menmbasahi pipi ini.

Masih segar dalam ingatanku saat aku pertama kali menginjakkan kaki di Kota Palu.

Aku langsung jatuh cinta dengan kota yang indah dan menawan ini.

Saat aku dikenalkan  kakakku  dengan keindahan teluk dari Pantai Talise, hanya satu kata yang mampu mewakili perasaanku. Luar biasa. Pemandangan  yang sangat memesona dengan keindahan panoramanya.

Di pantai ini terhampar pasir, semilir angin lembut membelai. Terasa   nyaman untuk melepas penat. Banyak pengunjung pantai tampak menikmati. Dari anak-anak , remaja. sampai orang dewasa. Mereka terhipnotis keindahan alam.  Banyak pengunjung yang  duduk-duduk menikmati semilir angin pantai. Namun banyak juga yang mengisi kegiatan  dengan melakukan aktivitas air. Ada yang  menyelam, memancing ,dan berenang. Tampak para nelayan juga sibuk mencari ikan. Semakin menambah keindahan pemandangan. Aku lebih suka berenang dan bermain di pantai. Sambil menunggu sunset ku rebahkan tubuhku . Ombaknya yang tenang bagai meninabobokkanku.

Saat senja tiba, pemandangan makin indah, matahari  tersenyum  , mengucapkan  salam perpisahan sebelum melangkah keperaduan di antara Gunung Gawalise . Bila  malam tiba, pantai ini makin memesona.  Lampu-lampu yang berkilauan , menambah indahnya pantai ini.

 

" Dek, ayo kita pulang!"

Suara kakakku menyadarkanku dari mimpi.

" Wah, aku tertidur Kak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun