Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Kau Memanggil

31 Agustus 2017   07:51 Diperbarui: 31 Agustus 2017   08:20 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menu sahur lengkap tersaji di meja makan, anak-anak terlihat duduk melingkari meja makan.Sudah lama rasanya kami tidak dapat berkumpul secara lengkap seperti ini. Setelah anak-anak dewasa,kebersamaan seperti ini mulai sulit kami rasakan, karena disibukkan dengan jadwal masing-masing.

" Ayaah.. ayo dong udah ditunggu" Teriak Si Bungsu sambil menahan kantuk.

" Waah..Adik ikut puasa ya.. hebat , ayo makan sahur dulu, biar besuk kuat puasa sehari , ayo makan sama Ayah ya, makan sendiri atau disuapi?". Seperti biasa Ayah selalu memanjakan Si Bungsu dengan mencium dan memangkunya.

" Kenapa besuk harus puasa Yah ? kan bukan ramadhan?"

" Iya Sayang,puasa pada bulan ramadhan itu adalah puasa wajib, jadi semua harus berpuasa, kalau tidak menjalankan puasa maka akan dosa, kecuali orang-orang yang memang sedang ada halangan berpuasa dan itu pun harus membayar di hari lain, hayoo Adik punya hutang berapa kemarin?

Kalau puasa besuk itu puasa Arofah, ini puasa sunah, boleh tidak puasa, tapi kalau kita tahu fadilahnya yakni dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang, tentu sayang sekali kita tidak ikut berpuasa.  Ini merupakan salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah. Nah Adik mau nggak dosanya dihapus Alloh?"

" Mau doong.. makanya ikut sahur, biar besuk kuat puasa penuh satu hari"

" Alah..paling-paling Adik puasa setengah hari tuuu". Goda kakak

" Ih kakak, kalau setengah hari itu namanya gak puasa".  Semua menyambut dengan tertawa

" Tiap makan sahur puasa Arafah, Ibu selalu teringat saat Ayah mendampingi Nenek haji dulu,saat itu kalian masih kecil,Ibu sahur sendirian sambil menangis hehe".

" Chie..chie.. ibu bernostalgia, saat itu Ibu kangen Ayah ya". Sela Tarra." Kenapa Ibu saat itu gak ikut sekalian coba, kan enak, bisa pergi haji bareng Ayah". Aku dan suami ku berpandangan sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun