Mohon tunggu...
FITRI HIDAYAH
FITRI HIDAYAH Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di: Kemensos RI (2012-2024) DITAJENAD TNI AD (2024-Sekarang)

IAM THE ORDINARY ONE WHO REALLY WANT TO BE SPECIAL, BERUSAHA MENGUBAH SEMUA LELAH MENJADI LILLLAH AGAR MENJADI BERKAH

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Magic Dakon, Alternatif Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris

20 Maret 2019   10:25 Diperbarui: 20 Maret 2019   10:32 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media seperti alat permainan magic dakon ini perlu mendapatkan perhatian dalam hal pemanfaatannya. Selain keuntungan dalam penerapannya, di sisi lain juga didapat kerugian yang dianggap sebagai kelemahan penggunaan media pendidikan tersebut. 

Penggunaan permainan magic dakon memang tidak terlalu mudah bagi yang belum pernah mengenalnya, tapi bagi yang sudah pernah memainkannya, permainan ini akan terasa sangat mudah.

Meski harga dakon itu murah, tapi dakon bukanlah barang yang mudah ditemukan, terutama di kota-kota besar, dakon sudah sangat jarang ditemukan di toko-toko mainan biasa. 

Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, dakon tetap bisa dimainkan dengan ide kreatif kita sendiri. Papan dakon bisa kita buat sendiri di atas kertas karton, caranya, gambar saja lingkaran dengan diameter kira-kira 7 (tujuh) cm sebanyak 16 (enam belas) buah, anggap saja itu adalah 16 (enam belas) lubang yang ada di papan dakon asli, masing-masing 7 (tujuh) lubang di depan dan di belakang, serta 1 (satu) lubang di pojok kanan dan kiri. 

Untuk biji sawonya, kita bisa memanfaatkan batu-batu kecil di sekitar kita atau batu akuarium yang berwarna-warni. Tentu saja, kita harus mencuci bersih dulu sebelum dimainkan. Setelah itu, beri warna pada 98 (sembilan puluh delapan) batu yang telah kita kumpulkan itu. 

Warnanya bisa apa saja, yang penting warna itu jelas dan bisa dipahami oleh para siswa SD. Karena untuk mewarnai batu-batu itu diperlukan waktu minimal satu hari agar warna dalam batu tersebut bisa meresap sempurna, kita bisa menyiasatinya lagi dengan memberikan batu-batu tersebut kertas yang bertuliskan warna dalam Bahasa Indonesia (misal, hijau, biru, kuning, dan sebagainya) lalu kertas tersebut direkatkan dengan menggunakan selotip transparan, sehingga huruf warna tersebut dapat terbaca jelas. Magic cards juga bisa kita buat sendiri. 

Caranya, ambil kertas karton atau asturo, potong dengan ukuran 7x10 cm sebanyak 10 (sepuluh) buah Kalau kertas asturo dengan ukuran 7x10 cm dianggap pemborosan, kita juga bisa memperkecil biaya yang harus dikeluarkan dengan membuat magic cards itu dari kertas biasa dengan ukuran yang bisa disesuaikan dengan lebar kertasnya, yang kemudian kita lipat kecil-kecil atau kita gulung seperti pada kocokan arisan (seperti yang terlihat pada gambar 7). 

Selanjutnya, masing-masing bagian ditulisi 1 (satu) kata sifat, semacam klu atau petunjuk tentang ciri-ciri dari suatu benda di sekitar kelas. 5 (lima) magic cards berisi 5 (lima) petunjuk yang mengarah pada 1 (satu) benda. Karena ada 2 (dua) tim, maka harus dibuat petunjuk-petunjuk untuk 2 (dua) benda yang berbeda.

Waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan permainan magic dakon sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD ini juga tidak sedikit karena konsep permainan magic dakon ini sedikit berbeda dari permainan dakon biasa, jadi diperlukan banyak waktu untuk menerangkannya, bahkan memberi contoh bagaimana cara memainkannya, dan memberi kesempatan kepada siapa saja yang kurang jelas dengan aturan main magic dakon ini. 

Selain itu, adanya konsep pembelajaran yang menggunakan metode discovery learning dan cooperative learning dalam permainan ini juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit (sekitar 1 (satu) jam-an). Hal ini dapat diatasi dengan adanya penambahan jam di luar jam pelajaran pada saat pembelajaran berlangsung.

Sedangkan dalam hal ketidaktahuan siswa, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sebuah pendidikan yang mengenalkan kebudayaan tradisional kepada anak didik yang belum tahu, sehingga permainan tradisional dakon yang dipadukan dengan magic cards ini dapat dijadikan sebuah media pembelajaran berbasis budaya. Dengan memanfaatkan permainan magic dakon sebagai media dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris dapat menjadi wahana pelestarian kebudayaan tradisional. Ini menjadi masukan positif bagi guru sebagai pendidik bahwa ternyata dalam pembelajaran Bahasa Inggris tidak perlu ide muluk dan biaya mahal. Selain itu, guru juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan permainan yang berbasis budaya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun