Bagi anggota kelompok yang sedang memainkan magic dakon, harus melihat dulu apa saja warna yang ada dalam lubang yang akan diambil, kemudian ambil biji dakon lalu sebutkan dengan keras warna dan jumlahnya, misal, one pink colour, two red colours, three yellow colours, and two black colours, disinilah anak bisa mempelajari speaking, vocabulary, dan pronunciation sekaligus, kelompok lawan harus memperhatikan dan mendengarkan dengan teliti ucapan si pemain, bila ada kesalahan, baik dalam pengucapan maupun dalam jumlah, pemain akan berhenti dan kelompok lawan yang akan memainkan dakon tersebut. Inilah yang dimaksud listening. Lalu, si pemain juga harus mengatakan dengan keras angka dasar dalam Bahasa Inggris, saat memasukkan biji-biji warna itu ke masing-masing lubang (speaking dan pronunciation).Â
Permainan bisa dihentikan meskipun sebenarnya permainan dakon yang sebenarnya belum usai, tapi bila permainan  tersebut boleh dilanjutkan untuk mengetahui siapa pemenang dalam pemenang dalam permainan dakon itu, meskipun tidak ada penambahan poin.Â
Selanjutnya, para pemain harus menyusun kata-kata yang telah ditulis dalam secarik kertas itu dan membaca susunan kata tersebut dengan keras, lalu menebak dan menunjuk benda yang ciri-cirinya sesuai dengan kalimat yang telah disusun itu (grammar dan reading).Â
Bagi tim yang bisa mengumpulkan poin paling tinggi yang didapat dengan menambahkan jumlah poin dari 2 (dua) pemain dalam 1 (satu) tim, tim tersebutlah yang menjadi pemenang, bagi yang kalah ada hukumannya (punishment), yaitu menggubah lagu Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris dan menyanyikannya di depan kelas.Â
Tentu saja ini juga bisa mengasah translation skill sekaligus mental mereka. Jadi, sebenarnya semua tim adalah pemenang, guru bisa memberi poin bagi semua anak, 2 (dua) anak dalam 1 (satu) tim belum tentu mempunyai poin yang sama. Yang terbanyak mendapatkan poin bisa diberi penghargaan dalam bentuk hadiah atau nilai.Â
Permainan yang mudah dan murah serta sarat akan manfaat pengenalan Bahasa Inggris dan budaya Indonesia. Bagi peserta didik yang sebelumnya tidak mengetahui permainan tradisional dakon, maka kegiatan pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai wahana pengenalan budaya.
Hasil wawancara dengan seorang guru Bahasa Inggris SD Negeri 01 Weleri yang menyatakan bahwa media pembelajaran Bahasa Inggris dengan permainan magic dakon ini dapat menarik minat peserta didik untuk belajar Bahasa Inggris lebih dalam.Â
Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan media ini sekaligus dapat belajar lintas materi untuk kelas selanjutnya. Jadi, dari 1 (satu) alat didapatkankan beberapa konsep yang bisa dipelajari.Â
Begitu pula dengan salah seorang siswa SD yang mengatakan bahwa belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan alat permainan dan dipraktekkan secara langsung itu lebih mudah dipahami dan dimengerti, apalagi kita bekerja tidak secara individual. Jadi, para pemuda, khususnya para guru muda Indonesia, dapat menggunakan media pembelajaran ini untuk mengajarkan wawasan global dan kearifan lokal sekaligus dalam satu waktu.
Prediksi Kelemahan dan Langkah Antisipasi dalam Kaitannya dengan Proses Pembelajaran Bahasa Inggris