Dina membaca setiap halaman dengan tangan gemetar. Semua yang terjadi selama ini adalah ulah Amanda. Dia telah memanipulasi mereka semua, merusak persahabatan yang sudah mereka bangun bertahun-tahun.
Dina mencoba menunjukkan buku itu kepada Rafika dan Ruly, tetapi Amanda lebih cepat.
"Aku nggak tahu Dina bakal sejauh ini buat fitnah aku," kata Amanda dengan mata berkaca-kaca saat Rafika dan Ruly berkumpul.
"Fitnah apa?" tanya Rafika, bingung.
"Dia mencuri buku catatan aku dan bilang itu bukti aku jahat sama kalian," jawab Amanda dengan suara gemetar.
Ruly menggelengkan kepala. "Din, gue nggak nyangka lo segitu nggak dewasanya."
Rafika menatap Dina dengan kecewa. "Din, gue udah capek sama semua ini. Gue nggak tahu lagi siapa yang bisa dipercaya."
Dina merasa hatinya hancur. Amanda berhasil memutarbalikkan semua fakta, lagi.
Akhir yang Menghancurkan
Pada akhirnya, persahabatan Dina, Rafika, dan Ruly benar-benar hancur. Dina memilih menjauh dari mereka, merasa tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.
Amanda tetap berada di tengah-tengah Rafika dan Ruly, memperkuat posisinya sebagai "sahabat sejati." Mereka tidak pernah menyadari siapa Amanda sebenarnya.