Mohon tunggu...
Suara Pendidik Edukreatif
Suara Pendidik Edukreatif Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Visi Suara Pendidik EduKreatif: Menjadi platform inspiratif dan informatif yang memberdayakan para pendidik untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, relevan, dan bermakna, serta memperkuat kolaborasi dalam dunia pendidikan di era digital. Misi Suara Pendidik EduKreatif: Menyebarkan Praktik Baik: Membagikan cerita inspiratif, praktik baik, dan solusi kreatif dari para guru, komunitas belajar, dan sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka dan inovasi pendidikan. Menguatkan Kolaborasi: Membangun jaringan kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya dalam pengembangan pembelajaran. Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mempromosikan penggunaan teknologi dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. Memotivasi Pendidik: Menginspirasi guru-guru untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi melalui berbagai artikel, pelatihan, dan diskusi yang memperkaya wawasan. Meningkatkan Literasi Pendidikan: Menyediakan konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami oleh semua lapisan pendidik untuk membantu dalam memahami isu-isu pendidikan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jaring Tanpa Celah

1 Desember 2024   14:32 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dina membaca setiap halaman dengan tangan gemetar. Semua yang terjadi selama ini adalah ulah Amanda. Dia telah memanipulasi mereka semua, merusak persahabatan yang sudah mereka bangun bertahun-tahun.

Dina mencoba menunjukkan buku itu kepada Rafika dan Ruly, tetapi Amanda lebih cepat.

"Aku nggak tahu Dina bakal sejauh ini buat fitnah aku," kata Amanda dengan mata berkaca-kaca saat Rafika dan Ruly berkumpul.

"Fitnah apa?" tanya Rafika, bingung.

"Dia mencuri buku catatan aku dan bilang itu bukti aku jahat sama kalian," jawab Amanda dengan suara gemetar.

Ruly menggelengkan kepala. "Din, gue nggak nyangka lo segitu nggak dewasanya."

Rafika menatap Dina dengan kecewa. "Din, gue udah capek sama semua ini. Gue nggak tahu lagi siapa yang bisa dipercaya."

Dina merasa hatinya hancur. Amanda berhasil memutarbalikkan semua fakta, lagi.

Akhir yang Menghancurkan

Pada akhirnya, persahabatan Dina, Rafika, dan Ruly benar-benar hancur. Dina memilih menjauh dari mereka, merasa tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.

Amanda tetap berada di tengah-tengah Rafika dan Ruly, memperkuat posisinya sebagai "sahabat sejati." Mereka tidak pernah menyadari siapa Amanda sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun