Mohon tunggu...
Suara Pendidik Edukreatif
Suara Pendidik Edukreatif Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Visi Suara Pendidik EduKreatif: Menjadi platform inspiratif dan informatif yang memberdayakan para pendidik untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, relevan, dan bermakna, serta memperkuat kolaborasi dalam dunia pendidikan di era digital. Misi Suara Pendidik EduKreatif: Menyebarkan Praktik Baik: Membagikan cerita inspiratif, praktik baik, dan solusi kreatif dari para guru, komunitas belajar, dan sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka dan inovasi pendidikan. Menguatkan Kolaborasi: Membangun jaringan kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya dalam pengembangan pembelajaran. Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mempromosikan penggunaan teknologi dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. Memotivasi Pendidik: Menginspirasi guru-guru untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi melalui berbagai artikel, pelatihan, dan diskusi yang memperkaya wawasan. Meningkatkan Literasi Pendidikan: Menyediakan konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami oleh semua lapisan pendidik untuk membantu dalam memahami isu-isu pendidikan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jaring Tanpa Celah

1 Desember 2024   14:32 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa maksud lo, Amanda? Gue nggak pernah ngomong gitu!"

"Tapi Ruly bilang begitu," jawab Amanda dengan nada sedih.

Ruly terlihat bingung, tapi Amanda melanjutkan, "Aku nggak tahu siapa yang salah, tapi aku merasa kamu selalu memandang aku dengan cara yang salah, Dina."

Rafika, yang sudah terpengaruh oleh Amanda, segera angkat bicara. "Din, gue juga pernah ngerasa lo nggak suka sama Amanda. Kenapa lo nggak ngomong langsung kalau emang ada masalah?"

Dina merasa dunia berputar. Amanda berhasil memutarbalikkan semuanya, membuat dirinya tampak sebagai korban.

Kebenaran yang Tersembunyi

Beberapa minggu kemudian, Dina menemukan sebuah buku catatan kecil milik Amanda di bawah meja di ruang diskusi kampus. Buku itu penuh dengan tulisan tangan Amanda yang rapi.

Di salah satu halamannya, tertulis:

"Dina terlalu percaya diri. Aku harus buat dia ragu sama dirinya sendiri."

Di halaman lain:

"Rafika mudah dipengaruhi. Aku hanya perlu menanamkan sedikit keraguan tentang Dina."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun