Mohon tunggu...
Fitrianti
Fitrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru, senang sekali belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Best Practice dengan Metode STAR

25 November 2023   21:29 Diperbarui: 25 November 2023   21:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning  pada Pembelajaran Tematik Tema 4 

Subtema 3 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Matematika dan SBDP 

di Kelas III SD Negeri 09 Pemulutan Selatan

 

FITRIANTI, S.Pd.

Guru SD Negeri 09 Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir

Mahasiswa PPG Daljab Kategori 1 Angkatan 2 Universitas Tanjungpura

 

A. PENDAHULUAN

                Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya Matematika, dan DBdP disatukan dalam tema yang sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran utuh yang saling berkaitan.

               Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas yang diberikan tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan oleh guru berdampak peserta didik merasa jenuh. Penulis juga belum optimal menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan peserta didik tampak tidak bersemangat.

                Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat dan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa (a) peserta didik malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah, (b) kurangnya inovasi yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, (c) guru kurang kreaktif dalam melaksanakan pembelajaran, (d) pembelajaran kurang menarik. Oleh karena itu, model pembelajaran yang digunakan oleh guru harus benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga dengan model pembelajaran tersebut guru mampu merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

                Model pembelajaran PBL merupakan salah satu model yang dapat menjadikan peserta didik aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu berpikir kritis, model pembelajaran PBL memudahkan peserta didik menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara mendiskusikannya dengan peserta didik yang lain. Sebab model pembelajaran PBL dengan sendirinya akan melahirkan keaktifan dan kerjasama yang besar manfaatnya untuk membentuk suasana pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas. Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan model PBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas III, peserta didik penuh semangat mengikuti pembelajaran. Praktik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran.

       1. Jenis Kegiatan

          Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran tematik di kelas III untuk pasangan KD                Matematika dan SBdP.

      2. Manfaat Kegiatan

           Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

B. PEMBAHASAN

Tujuan yang ingin dicapai 

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas III SD Negeri 09 Pemulutan Selatan pada pembelajaran tematik tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 muatan pelajaran Matematika dan SBdP dengan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media video dan media gambar. 

   1. Dengan mengamati video pembelajaran, peserta didik dapat menentukan dua bilangan cacah yang hasil kalinya diketahui dengan          tepat (P5)

   2. Dengan mengamati gambar contoh soal matematika, peserta didik dapat membuat perkalian dua bilangan cacah yang hasilnya               ditentukan sendiri dengan tepat (C6)

   3. Dengan mengamati vidio pembelajaran, peserta didik dapat mendesain bidang dan warna sebagai unsur karya dekorasi bangun               datar dengan tepat (C6)

   4. Dengan mengenal bidang dan warna dasar, peserta didik dapat membuat karya gambar dekorasi bangun datar dengan tepat (P5)

 

SITUASI

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Setelah dianalisis lagi rendahnya motivasi belajar peserta didik disebabkan:

   1. Belum optimalnya penggunaan model pembelajaran inovatif

   2. Belum optimalnya media pembelajaran

   3. Faktor internal peserta didik (sikap saat belajar dan  konsentrasi belajar kurang baik).

   4. Kurangnya motivasi dari keluarga, guru serta lingkungan.

             Menurut Ahmad Aunur Rohman, Sayyidatul Karimah (2018) Faktor yang menyebabkan motivasi belajar rendah, adalah tempat belajar, kondisi fisik siswa, kecerdasan siswa, sarana prasarana, waktu pembelajaran, kebiasaan belajar siswa, guru, orangtua, kondisi emosional siswa, dan faktor kesehatan siswa.

            Menurut Uno  (2013) motivasi  adalah  dorongan  yang  terdapat  dalam  diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi   kebutuhannya.

            Sedangkan menurut Khodijah, (2014) motivasi   belajar merupakan  kondisi  psikologis  yang  mendorong  seseorang  untuk  belajar. Jadi,  dapat disimpulkan   bahwa   motivasi   adalah   suatu dorongan   kepada   seseorang   untuk melakukan sesuatu yang positif demi tercapainya suatu tujuan.

Mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan?

Karena untuk menunjukkan hasil praktik baik yang sudah dilakukan, berbagi pengalaman kepada orang lain, dapat memotivasi diri sendiri dan juga guru lain agar memberikan pembelajaran yang lebih baik lagi kepada peserta didik.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab?

Sebagai mahasiswa dan juga guru saya berperan dan bertanggung jawab dalam membuat rancangan perangkat RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, evaluasi, instrumen penilaian dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perangakat pembelajaran yang dibuat.

 

TANTANGAN

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Sarana dan prasarana yang belum memadai, peserta didik yang belum terbiasa dengan cara belajar yang disampaikan, dan pengalaman guru yang masih terbatas.

Siapa saja yang terlibat?

1. Peserta didik 

Dalam pembelajaran aktif peserta didik terlibat sebagai subjek pembelajaran, dimana mereka secara aktif mengonstruksi pemahaman mereka sendiri melalui interaksi, refleksi, dan penerapan konsep dalam konteks yang relevan. Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran aktif bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, pemikiran kritis, kreativitas, minat dan motivasi belajar mereka.

2. Teman sejawat

Teman sejawat dapat membantu kita dalam pengambilan suatu keputusan dan penentuan penilaian peserta didik, membantu merencanakan tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran, teman sejawat bisa diajak berdiskusi untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran.

3. Guru senior 

Guru senior adalah mentor, pakar kurikulum, dan pelatih, yang semuanya bekerja sama untuk menjadikan sekolah tempat yang bagus untuk belajar dan berkembang, serta mampu mengayomi dan menjadi contoh yang baik bagi guru-guru lain dalam pembelajaran.

4. Kepala sekolah

Peran kepala sekolah dalam perencanaan pembelajaran ditunjukkan dengan memperhatikan berbagai pendekatan, metode, dan alat peraga yang direncanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah memahami bahwa efisiensi dan efektivitas pembelajaran, sangat tergantung dari bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran. Kepala sekolah juga terlibat dalam menyusun perencanaan pembelajaran, kepala sekolah bekerja dengan profesional memberikan masukan kepada guru dalam menyusun RPP, yang selanjutnya mengesahkan RPP yang telah dibuat oleh guru.

 

AKSI

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Berkoordinasi dengan kepala sekolah, wawancara dengan teman sejawat dan guru senior, mengkaji literatur, merumuskan masalah dan mencari solusi untuk pemecahan masalah, serta melakukan kegiatan menghadapi tantangan.

Strategi apa yang digunakan?

Untuk menghadapi tantangan saya menggunakan strategi pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik secara berkelompok untuk menilai keterampilannya dan menggunakan soal evaluasi mandiri untuk menilai pengetahuannya, menggunakan media pembelajaran yang mudah di pahami peserta didik, serta menggunakan instrumen penilaian yang meliputi penilaian sikap religius dengan observasi, penilaian sikap sosial dengan obervasi, penilaian pengetahuan dengan tes tertulis dan penilaian keterampilan dengan mengerjakan LKPD dalam diskusi kelompok.

Bagaimana prosesnya?

Proses dari awal sampai akhir pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam (Santun, Religius)

2. Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran. (Religius)

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan presensi. (Peduli)

4. Guru dan peserta didik menyanyikan lagu "Garuda Pancasila" (Nasionalisme). Link lagu. https://youtu.be/JTZhCGbsCSI?si=QlPD6QYQZA_uFRRz

5. Peserta didik diberikan motivasi sebelum memulai pembelajaran (Peduli)

6. Peserta didik bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi pelajaran sebelumnya "Hak dan Kewajiban Disekolah.? "(Saintifik)

7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (Integritas)

8. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu tentang Tema 4 Kewajiban dan Hakku Subtema 3 Kewajiban dan Hakku dalam bertetangga, Pembelajaran 1 muatan pelajaran Matematika dan SBdP. (Integritas)

Kegiatan Inti

Model Problem Based Learning (PBL)

Fase 1 Orientasi Masalah

1. Guru menempelkan gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran di papan tulis,

2. Peserta didik mengamati tayangan video pembelajaran "Kewajiban dan hakku dalam bertetangga". Muatan pelajaran matematika dan SBdP tentang Menentukan dua bilangan yang hasil perkaliannya diketahui dan membuat gambar dekoratif.

3. Guru memberikan sebuah pertanyaan kepada peserta didik

4. Pernahkah kalian berkunjung ke rumah tetangga?

5. Pernahkah kalian  berbagi makanan dengan tetangga?

Fase 2 Mengorganisasi Peserta didik

1. Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok (Gotong royong).

2. Peserta didik diberi penjelasan tentang cara menentukan dua bilangan yang hasil perkaliannya diketahui dan cara membuat                     gambar dekoratif, yang telah mereka amati dalam video dan pada gambar.

3. Peserta didik menyimak penjelasan guru dan guru bertanya kembali untuk memastikan pemahaman peserta didik.

Fase 3 Membimbing Penyelidikan Peserta Didik Secara Mandiri

1. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok

2. Peserta didik berdiskusi bersama kelompok mengerjakan LKPD

3. Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan LKPD.

Fase 4 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

2. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok penyaji dibawah bimbingan guru.

3. Guru memberikan penguatan dan memotivasi keberanian peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya.

Fase 5 Mengevaluasi hasil

1. Peserta didik bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi yang telah di presentasikan.

2. Semua peserta didik mendapat penghargaan dan motivasi agar tetap tekun dan semangat dalam belajar.

3. Peserta didik bersama guru melakukan kegiatan ice breaking. (Senam Lompat)

    Link : https://youtu.be/Zt0pkiF0Y_E?feature=shared

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang    materi yang telah dipelajari.

3. Guru menugaskan peserta didik mengerjakan evaluasi.

4. Guru memberi tindak lanjut kepada peserta didik untuk  kegiatan pembelajaran berikutnya.

5. Guru memberikan   pesan   moral   terhadap   peserta   didik.

6. Pembelajaran ditutup dengan doa yang dipimpin oleh salah  seorang peserta didik.

Apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut?

1. Media dan Alat Pembelajaran

Media (Link : http://tiny.cc/MediaFitri)

- Video pembelajaran (Menentukan dua bilangan yang hasil perkaliannya diketahui dan membuat gambar dekoratif)

- Contoh soal dua bilangan yang hasil perkaliannya diketahui

- Contoh Gambar Dekoratif

- Vidio Lagu "Garuda Pancasila"

2. Alat

- Papan Tulis                       

- Spidol                   

- Laptop                              

- Kertas Karton                   

- Lem kertas

- Piring untuk membuat lingkaran

- Penggaris

- Pensil Warna

- Pensil

- Kertas A4

REFLEKSI

Bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan?

Perubahan yang terjadi pada tingkah laku peserta didik yang awalnya sulit diatur menjadi mudah diatur dan diarahkan, peserta didik lebih terampil dalam proses pembelajaran, motivasi dan karakter peserta didik lebih terlihat setelah diterapkan aksi pembelajaran, serta hasil belajar peserta didik menunjukkan peningkatan yang sangat baik.

Apakah hasilnya efektif/tidak?

Hasilnya sangat epektif terlihat dari tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan, terlihat dari hasil observasi penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik yang sangat baik.

Mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan?

Karena dengan penerapan strategi pembelajaran yang  inovasi dengan model PBL menjadikan peserta didik aktif, kreatif, berpikir kritis dan mandiri dalam pembelajaran.

Respon peserta didik terhadap strategi pembelajaran yang digunakan sangat baik sekali, terlihat dari hasil survei peserta didik.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Keberhasilan tidak terlepas dari dukungan semua pihak, mulai dari persiapan kelengkapan perangkat pembelajaran yang disiapkan dengan matang, model pembelajaran yang tepat, materi dan media yang mudah dipahami, kesiapan peserta didik mengikuti proses pembelajaran, lingkungan belajar yang nyaman, dan operasional yang memadai, serta dukungan semangat dari guru lainnya.

Dengan adanya berbagai faktor baik diatas maka keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat besar terlihat dari antusias dan semangat peserta didik  dalam mengikuti proses pembelajaran, mereka sangat termotivasi sehingga hasil belajar meningkat.

C. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembelajaran karena dapat meingkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

3. Dengan menggunakan model pembelajaran inovatif seperti model Problem Based Learning (PBL), serta menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan optimal dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL, diharapkan

Guru tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.

Peserta didik diharapkan dapat menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).

Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif dan dukungan positif sekolah harus diberikan kepada guru, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran menggunakan model PBL.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, Vety, M.Pd.(2023). BEST PRACTICE PPG.  SMPN 1 Kersamanah https://smpn1kersamanah.sch.id/?page_id=9030

Misnawati, M., Asi, N., Anwarsani, A., Rahmawati, S., Rini, I. P., Syahadah, D., ... & Nitiya, R. (2023). INOVASI METODE STAR: BEST                   PRACTICE. BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS.

Rahayu, Puji,  S.Pd. LAPORAN BEST PRACTICE. 2022. SD NEGERI 03 WONOGIRI https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/676508-                   1671056901.pdf

 

Rizki, M., & Noviardilla, I. (2021). Kajian Literatur Tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Sekolah                         Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 267-271.

Rohman, A. A., & Karimah, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI. Jurnal At-                            Taqaddum, 10(1), 95-108.

 

Wahab, A. (2022). Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil                 Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun