Mohon tunggu...
Fitria MalidaAhya
Fitria MalidaAhya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Jika ada salah dalam penulisan kata mohon dimaklumi. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar-dasar Management Motivasi

7 November 2020   16:35 Diperbarui: 7 November 2020   16:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian Motivasi

Jika kalian tidak semangat dalam melakukan suatu pekerjaan yang hendak dikerjakan biasanya kita akan mencari cara untuk menghibur diri dan mencari energi positif dari lingkungan lain dengan harapan kita dapat bersemangat dalam memulai hari. Hal inilah yang dikatakan dengan pencarian motivasi. Apa itu motivasi? Motivasi merupakan merupakan sebuah dorongan yang dilakukan untuk menciptakan suatu anggota tetap konsisten tepat dijalan tujuan organisasi. Motivasi diperlukan untuk membangun sebuah semangat anggota dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Motivasi yang baik akan berdampak terhadap feedback yang baik pula terhadap organisasi. Maka dari itu sebuah menejer atau pimpinan harus mempunyai etos kerja yang baik serta motivasi yang edukatif. Motivasi yang edukatif disini diharapkan mampu memberikan suatu terobosan baru teruntuk anggota yang sedang mengalami suatu penurunan dalam melakukan kerjanya.

Certo dan Certo (2012) memberikan defenisi motivasi yakni: Motivation is the inner state that causes an individual to behave in a way that ensures the accomplishment of some goal. In other words, motivation explains why people act as they do. The better a manager understands organization members' behavior, the more able that manager will be to influence subordinates' behavior to make it more consistent with the accomplishment of organizational objectives. Because productivity is a result of the behavior of organization members, motivating organization members is the key to reaching organizational goals. 

Motivasi adalah keadaan batin yang menyebabkan seorang individu untuk berperilaku yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Dengan kata lain, motivasi menjelaskan mengapa orang bertindak seperti yang mereka lakukan. Semakin baik manajer organisasi memahami tingkah laku bawahan dan memberikan ketelatenan dengan ikhlas, semakin mampu manajer akan mempengaruhi bawahan dan mempengaruhi perilaku anggota organisasi agar lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasi. Karena aktivitas merupakan hasil dari perilaku anggota organisasi, memotivasi anggota organisasi adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi.

Daft dan Marcic (2009) menjelaskan juga bahwa motivation refers to the forces either within or external to a person that arouse enthusiasm and persistence to pursue a certain course of action. Employee motivation affects productivity, and part of a manager's job is to channel motivation towardthe accomplishment oforganizational goals.

Motivasi mengacu pada kekuatan baik di dalam atau luar individu yang membangkitkan semangat dan ketekunan untuk mengejar tindakan tertentu. Motivasi karyawan mempengaruhi produktivitas, dan merupakan bagian dari pekerjaan seorang manajer adalah untuk memberikan motivasi menuju pencapaian tujuan organisasi.

Pernyataan diatas menggambarkan bahwa sebuah manager sangat berperan penting dalam menjaga suatu motivasi bekerja pada setiap individu. Namun di sisi lain motvasi sendiri muncul dari diri sendiri maupun dari organisasi. Dan dorongan untuk bersemangat pada individu tersebut biasannya atas dasar dorongan keadaan sekitar atau diri sendiri dan organisasi. Dengan begitu suatu keseimbangan motivasi atau dorongan diperlukan dan dibutuhkan  agar menyeimbangan motivasi yang sedang down pada setiap individu.

Hellriegel dan Slocum (2011) menambahkan motivation represents the forces acting on or within a person that cause the person to behave in a specific, goal-directed manner. Because the motives of employees affect their productivity, one of management's jobs is to channel employee motivation effectively toward achieving organizational goals.

Motivasi adalah sebuah dorongan yang ada pada individu atau di dalam diri seseorang  yang mempengaruhi orang untuk berperilaku dengan cara yang sesuai pada tujuan tertentu. Karena perilaku anggota organisasi mempengaruhi aktivitas serta produktivitas mereka, salah satu yang harus dikerjakan oleh manajemen adalah menyalurkan motivasi karyawan secara tepat untuk mencapai tujuan organisasi.

Dan disini bukti bahwa pemimpin juga sangat berperan penting dalam pemberian motivasi seperti tertuang dalam pernyataan Robbins dan Coulter (2012) Motivation refers to the process by which a person's efforts are energized, directed, and sustained toward attaining a goal. This definition has three key elements: energy, direction, and persistence. Keterangan ini memberikan penjelasan bahwa motivasi mengacu pada proses di mana upaya seseorang diberi energi, diarahkan, serta berkelanjutan menuju pencapaian tujuan. Definisi ini mempunyai 3 elemen kunci: energi, arah, dan ketekunan. Pemberian energi, arah dan ketekunan dilakukan oleh pemimpin dalam organisasi kepada bawahannya guna menciptakan kinerja anggota organisasi sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai. Kemampuan menyalurkan motivasi merupakan atau dorongan salah satu skill yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam organisasi.

Griffin dan Moorhead (2014) menambahkan manajer harus terus berusaha untuk memotivasi orang-orang dalam organisasi untuk dapat bekerja pada level yang baik. Dengan begitu akan mendapatkan anggota organisasi yang mampu bekerja keras, bekerja secara teratur, dan membuat kontribusi positif terhadap misi organisasi. Tetapi prestasi atau hasil  kerja tergantung pada kemampuan dan lingkungan serta motivasi. Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

P= M + A + E
Dimana:

P = Performance (Kinerja)
M= Motivation (Motivasi)
A = Ability (Kemampuan)
E = Environment (Lingkungan).

Untuk dapat mendapatkan kinerja yang berkulitas disini setiap individu harus mempunyai suatu kemauan untuk bekerja dengan baik (motivasi); mampu menunjukkan etos kerja yang mumpuni sesuai bidangnya; dan harus memiliki suatu penunjang yang seimbang untuk melakukan suatu pekerjaan (Lingkungan). Disini seorang menejer harus mampu memastikan suatu etos kerja pada setiap individu efektif dan tiga rumus meningkatkan performance (kinerja) dapat terpenuhi tanpa ada kekurangan dari salah satunya

B. Azaz Motivasi

Asas disini bermakna sebuah tumuan yang dapat dijadikan sebuah dasar dalam menjalankan suatu hal. Asas motivasi berarti tumpuan yang mendasar dalam memberikan suatu dorongan kepada suatu individu dengan tujuan individu tersebut mampu memberikan feedback terbaik dalam menjalankan misi organisasi. Adapaun asas-asas motivasi sebagai berikut:

       1. Asas mengikutsertakan

Motivasi akan muncul Ketika anggota di ikutsertakan dalam diskusi yang membahas suatu tujuan organisasi, dengan begitu anggota akan merasa dirinya dibutuhkan dalam suatu organisasi dan tentunya akan memiliki rasa tanggung jawab dalam penyuksesan suatu misi organisasi.

        2. Asas Komunikasi

Motivasi akan muncul Ketika anggota dalam suatu organisasi di ajak untuk berkomunikasi mengenai tugas atau tujuan organisasi kedepan. Dengan begitu individu akan lebih merasa dirinya dibutuhkan dalam organisasi dan semangatnya akan terpacu untuk memberikan suatu ide/ gagasan yang terbaik untuk organisasi tersebut.

         3. Asas Pengakuan

Motivasi akan meningkat Ketika anggota diberikan pengakuan oleh pimpinanya. Ketika anggota diberikan pengakuan telah memberikan sumbangan dalam bentuk jasa, pikiran , saran/kritikan yang dapat memberikan perubahan terhadap organisasi, anggota kedepannya akan lebih berkerja keras lagi, karena usahanya yang diberikan kepada organisasi membawa hasil yang memuaskan untuk organisasi.

          4. Asas wewenang dalam organisasi

Didalam suatu organisasi anggota akan lebih semangat ketika anggota diberikan suatu wewenang untuk memutuskan suatu keputusan yang terbaik untuk job di organisasi. Maka dengan asas wewenang ini kita menganggap Tindakan anggota menunjukkan berkompeten dan penting dengan hal ini akan menimbulkan suatu etos kerja yang maksimal untuk anggota.

          5. Asas perhatian timbal balik

Motivasi akan tercapai dan bertambah ketika atasan memberikan peranannya terhadap anggota juga, seperti halnya manager memberika perintah dia juga harus mampu melakukannya. Begitupun anggota ketika dia mempunyai sebuah keinginan manager juga mampu memahami. Dengan begitu motivasi akan bertambah kepada anggota.

C. Teori-Teori Motivasi

Teori  Merupakan education cara untuk menunjang  suatu motivasi agar tersampaikan kepada individu. Disini ada beberapa teori yaitu :

         1. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori yang pertama kali dikemukaan oleh Abraham Maslow menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan (need) yang munculnya tergantung pada kepentingannya yang berupa kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan akan penghargaan.

          2. Teori Motivasi Klasik

Teori yang dikemukaan oleh Frederick Winslow Tylor melihat motivasi para pekerja atau semangat untuk bekerja hanya dari sudut pemenuhan kebutuhan biologis. Kebutuhan biologis biasanya  diberikan oleh pimpinan melalui upah/gaji yang diberikan kepada individu berupa uang atau barang sebagai imbalan.

         3. Teori Motivasi Dua Faktor

Teori ini dikemukaan oleh Frederick Herzberg atau yang biasa dikenal dengan sebutan Two Factor Theory atau yang biasa disebut Teori Motivasi Kesehatan (Factor Higienis) . Menurut Harzberg teori ini terdiri dari Maintenance Factors (berhubungan dengan badaniah dimana ketika lapar kita pasti akan lapar dan hal itu akan berulang lagi) sedangkan Motivation Factors menyangkut hal psikologis seseorang yang menyangkut penghargaan pribadi terhadap pekerjaan. Dengan begitu tercipta suatu paham bahwa dalam perencanaan pekerjaan harus diusahakan sedemikian rupa dengan baik agar kedua factor ini (maintenance and motivation factors) dapat terpenuhi sesuai dengan misi.

        4. Teori Motivasi Human Relations

Dimana teori ini mengutamakan hubungan  seseorang dengan lingkungannya. Teori ini akan muncul ketika seseorang dikatakan berprestasi, bila dia menerima dan diakui oleh lingkungannya. Teori ini menekankan pimpinan aktif kepada anggotannya dengan menerapkan kontak-kontak pribadi kepada anggota yang dapat meningkatkan semangat kerja.

        5. Teori Motivasi Claude S. George

Teori ini menjelaskan bahwa suatu individu atau seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan hidupnya dan suasana lingkunganny ia bekerja. Berikut kebutuhan yang dimaksud, antara lain:

       a.  Upah yang layak

       b. Kesempatan untuk maju

       c. Pengakuan sebagai individu

       d. Keamanan kerja

       e. Tempat kerja yang baik

       f. Penerimaan oleh kelompok

       g. Perlakuan yang wajar, dan

       h. Pengakuan atas prestasi

D. Tantangan Dalam Memotivasi.

Tantangan adalah sebuah kendala dalam menghambat suatu tujuan yang sedang diharapkan oleh suatu organisasi atau individu. Adapun tantangan yang biasa dihadapkan ketika mempunyai tujuan dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

1. Sulitnya menempatkan motivasi terhadap setiap individu karena setiap individu berbeda kebutuhan motivasinya.

2. Kurangnya pemahaman tingkah laku tiap individu.

3. Banyaknya tugas manager yang harus diselesaikan serta tanggung jawab lain yang harus diselesaikan yang menyebabkan berkurang pemahaman dengan anggota.

4. Kurangnya engetahuan manager dalam memotivasi seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun