"Kamu ga kangen aku?" Rahmat berdiri dan merentangkan kedua tangannya,
"Aaaaa..." setengah berlari Lastri menuju pelukan laki-laki itu, air mata bahagia mengalir di pipinya. Seandainya ini mimpi, Lastri memilih tidak mau terbangun dulu sampai benar-benar puas melepas kerinduan. Namun otaknya mengatakan bahwa semua nyata adanya, bukan mimpi ataupun ilusi.
Hari ini menjadi saksi, dua orang anak manusia yang pernah berikrar untuk saling setia akhirnya dipertemukan kembali. Cinta ternyata tahu jalan untuk pulang. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H