Mohon tunggu...
F. Nugrahani Setyaningsih
F. Nugrahani Setyaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - JFT Pranata Humas

Anggota Iprahumas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kenali 6 Tren Konten Digital 2020 Ini agar Tetap Eksis di Medsos

31 Desember 2019   21:03 Diperbarui: 31 Desember 2019   21:26 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : tribunnews

CEO Instagram Adam Mosseri berharap para pengguna tidak lagi tertekan untuk mengoleksi jumlah likes tapi lebih fokus pada hal-hal yang mereka diunggah.

Sebagaimana diketahui, selama ini indikator konten berkualitas yang diunggah ke Instagram ialah seberapa banyak jumlah likes yang didapat.

Setiap kali pengguna mem-posting konten, pengguna akan dihakimi oleh likes sebagai bentuk kualitas postingan pengguna.

Penghapusan fitur itu diharapkan dapat mengalihkan fokus pengguna untuk lebih banyak mengunggah konten dibanding berlomba-lomba mengumpulkan likes.

Dengan dihilangkannya jumlah likes maka pembuat konten harus lebih kreatif menciptakan konten berkualitas.

Dan bila intitusi kita menggunakan jasa influencer maka yang perlu dilakukan adalah memilih influencer yang produktif dalam  menciptakan konten kreatif untuk membangun komunitas bagi instansi/institusi yang mereka usung.

Sehingga influencer ke depan takkan bisa lagi mengandalkan penjual jasa like untuk mendongkrak popularitas instansi/produk yang mereka usung.

Kelima, di 2020 nanti akan banyak instansi/perusahaan yang memanfaatkan pesan pribadi di WhatsApp untuk kampanye program kegiatan/produknya.

Dengan adanya rencana penghapusan fitur like Instagram di tahun 2020, maka akun instansi kita akan cukup sulit untuk bisa menonjol di antara keramaian media sosial. Karena itulah, Humas di media sosial pada 2020 perlu mengkombinasikan metode publikasi di media sosial dengan metode publikasi lainnya.

Pilihannya kemudian adalah menggunakan jejaring media sosial sebagai sumber untuk mengumpulkan informasi audiens untuk kemudian diteruskan dengan mengirim pesan pribadi di platform seperti WhatsApp .

 Melalui pesan pribadi tersebut, Humas bisa berbagi berita eksklusif tentang instansi. Humas pun bisa dengan mudah meminta pendapat masyarakat mengenai program instansi yang akan direncanakan. Dari pesan pribadi ini, audiens kita bahkan bisa ikut menyebarkan berita mengenai program Pemkab secara organik melalui saluran media sosial tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun