Mohon tunggu...
Fiter Antung
Fiter Antung Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lebih senang disebut sebagai pemerhati Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasionalisme di Batas Negeri

16 Januari 2016   22:29 Diperbarui: 16 Januari 2016   23:07 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wajar jika kemudian ada ‘riak-riak’ kecil bentuk reaksi masyarakat diperbatasan untuk memperoleh hak yang sama dengan masyarakat yang sudah tersentuh pembangunan. Keberpihakan dan kepedulian kepada masyarakat diperbatasan harusnya tertuang pada kebijakan-kebijakan nasional yang aplikatif dan langsung menyentuh kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Jangan lagi memperdebatkan siapa harus berbuat apa. NKRI memang harga mati. Namun masyarakat perbatasan harus diperlakukan manusiawi.

Nasionalisme ala Masyarakat Desa Tau Lumbis berdasarkan perspektif Teori Tindakan Sosial

Menurut Weber Kelakuan sosial juga berakar dalam kesadaran individual dan bertolak dari situ. Tingkah laku individu merupakan kesatuan analisis sosiologis, bukan keluarga, negara, partai, dll. Weber berpendapat bahwa studi kehidupan sosial yang mempelajari pranata dan struktur sosial dari luar saja, seakan-akan tidak ada inside-story, dan karena itu mengesampingkan pengarahan diri oleh individu, tidak menjangkau unsur utama dan pokok dari kehidupan sosial itu. Sosiologi sendiri  haruslah berusaha menjelaskan dan menerangkan kelakuan manusia dengan menyelami dan memahami seluruh arti sistem subyektif. Tipe tipe tindakan sosial Max weber. Terdapat dua macam tindakan sosial antara lain yaitu: 

a.      Tindakan rasionalitas 

            Tindakan rasional di bagi lagi menjadi dua yaitu tindakan rasionalitas instrumentalis dan tindakan rasionalitas beroritentasi nilai. Tindakan rasionalitas instrumental adalah meliputi pertimbangan dan pilihan yang sadar yang berhubungan dengan tujuan tidakan dan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Individu selalu memiliki tujuan yang beragam dari setiap hal yang diinginkan, maka individu dituntut untuk memilih. Dan untuk memenuhi tujuan itu, individu harus memiliki alat yang mendukung. Sejurus dengan tipe tindakan rasionalitas instrumental, maka masyarakat Tau Lumbis jelas mempertimbangkan kondisi geografis wilayah mereka dengan keterbatasan sarana dan prasarana, lebih memilih ‘bergantung’ kepada Malayasia untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pilihan tersebut dibuat atas suatu pertimbangan efisiensi dan efektifitasnya.

Yang kedua yaitu tindakan sosial berorientasi nilai yaitu tindakan yang lebih memperhatikan manfaat atau nilai daripada tujuan yang hendak dicapai. Bahwa masyarakat Desa Tau Lumbis seakan ‘memperdagangkan’ nasionalisme mereka, karena pada kenyataannya bahwa mereka yang dihidup di garis batas Negara adalah satu keturunan etnis Dayak Agabag. Batas territorial Negara menjadi samar karena mereka lebih mengutamakan kekerabatan. Contohnya adalah dengan eksistensi acara kebudayan yang kerap kali mereka gelar dengan pola lintas Negara.

b.      Tindakan nonrasional

Tindakan nonrasional di bagi menjadi dua yaitu tindakan tradisional dan tindakan afektif. Tindakan tradisional adalah tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan tradisional berkaitan dengan kepatuhan terhadap adat-istiadat yang sifatnya kekal dan mengikat pola perilaku masyarakatnya. Jika tidak dipatuhi, maka akan mendapatkan sanksi. Pada masyarakat Desa tau Lumbis dengan masyarakat di desa Malaysia yang berbatasan dengan wilayahnya, terjadi asimilasi budaya dalam bentuk perkawinan. Kepatuhan pada adat budaya di masing-masing desa dirumuskan pada ketentuan menggelar pesta perkawinan berdasarkan pola paternalis. Aturan adat tidak tertulis ini bertahan turun temurun hingga akhirnya menjadi nilai kuat budaya yang diakui bersama.

Selanjutnya adalah tindakan afeksi, tindakan afeksi dapat diartikan sebagai tindakan yang ditandai dengan dominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar. Seseorang yang sedang mengalami perasaan meluap-luap seperti cinta, kemarahan, ketakutan atau kegembiraan, dan secara spontan mengungkapkan perasaan itu tanpa refleksi, berarti sedang memperlihatkan tindakan afektif. 

Tindakan itu benar-benar tidak rasional karena kurangnya perimbangan logis, ideology, atau criteria rasionalitas lainnya. Contohnya adalah kasih saying orang tua kepada anaknya yang ditunjukkan melalui perhatian dan kasih sayang. Kuatnya nilai kekerabatan ini antara orang tua dan anak ataupun dengan kerabat lainnya, hadir ditengah-tengah masyarakat Desa Tau Lumbis dan Desa yang berbatasan. Batas Negara tidak menghambat mereka untuk saling kunjung mengunjungi. Bagi mereka batas Negara hanya simbolik pada pos-pos perlintasan, yang kerap kali mereka abaikan jika ada keperluan untuk bertemu orang tua atau sanak saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun