Hari berganti minggu, dan Anthea semakin dikenal bukan hanya karena keahliannya, tetapi juga karena kepeduliannya pada cerita di balik setiap sepatu yang ia buat. Ia tak pernah melupakan wajah-wajah yang pernah singgah di tokonya, membawa cerita yang tertinggal dalam setiap pasang sepatu yang ia buat.
Suatu hari, seorang pria muda dengan gaya santai memasuki toko Anthea. Ia mengamati sekeliling, melihat pajangan sepatu dengan antusiasme anak kecil yang masuk ke toko mainan.
“Kak, boleh ngobrol sebentar?” tanyanya.
“Boleh. Ada yang bisa saya bantu?” jawab Anthea, tersenyum.
Pria itu mengangguk. “Namaku Jayendra. Aku sedang mencari sepatu untuk perjalananku nanti ke luar negeri. Sepatu yang bisa ku andalkan di mana saja. Katanya, Kak Anthea jagonya bikin sepatu yang tidak ada duanya.”
Anthea tersenyum, mengajak Jayendra duduk dan mulai mendengarkan kisahnya. Ternyata Jayendra akan memulai hidup baru di luar negeri, mencoba mewujudkan mimpinya sebagai penulis. Dia membutuhkan sepatu yang bisa menemaninya berjalan kaki di jalanan kota asing, meresapi inspirasi dari setiap sudut dunia yang baru.
Malam itu, Anthea membuat sepatu dengan campuran bahan kulit dan kanvas, ringan namun kokoh, agar Jayendra bisa melangkah tanpa merasa terbebani. Ia memberi sentuhan khusus di bagian dalamnya, menambahkan lapisan yang lembut namun tahan lama, untuk menemani langkah-langkah panjang di masa depan.
Ketika sepatu itu selesai, Jayendra menatapnya penuh kagum. "Aku merasa seperti membawa bagian dari kota ini bersamaku," ucapnya pelan.
“Semoga sepatu ini mengantarkan Mas Jayendra ke tempat-tempat yang penuh inspirasi,” kata Anthea.
Waktu terus bergulir, dan Anthea semakin merasa bahwa setiap sepatu yang ia buat bukan hanya tentang karya, melainkan tentang ikatan hati dan cerita yang ia rangkai bersama pemiliknya. Ia merasa hidupnya penuh dengan kehadiran orang-orang yang datang dan pergi, namun selalu meninggalkan jejak kenangan yang berharga.
Suatu malam, saat ia duduk di bangku kayu di pojokan toko, Anthea menyadari bahwa pekerjaannya adalah bagian dari hidup yang lebih besar. Sepatu yang ia buat telah menjadi bagian dari perjalanan banyak orang, membawa mereka ke tempat-tempat baru, melindungi mereka di jalan yang sulit, dan menemani mereka saat merayakan atau mengucapkan selamat tinggal.