Pak Gunadi juga lah yang mengirim email ke Bu Lala dan mengaku sebagai Sandi dan mengajaknya untuk datang ke lokasi kecelakaan yang karena frekuensi email yang sering, sehingga terbawa dalam mimpi Bu Lala.
Terkait kecelakaan yang akhirnya menewaskan Bu Lala dan membuat kaki kirinya harus diamputasi, Pak Gunadi menjawab bahwa itu murni kecelakaan tanpa ada skenario apapun.
"Ya ... sekarang Pak Gunadi istirahat, ini saya kasih obat baru dengan dosis lebih tinggi supaya bisa tidur lebih tenang. Soal kaki kiri Pak Gunadi yang sudah diamputasi, tidak usah dirisaukan. Pak Gunadi juga tahu kan, tangan kiri saya juga diamputasi. Setiap orang punya kekurangan, Pak Gunadi di kaki kiri, saya di tangan kiri. Yang penting masing-masing kita tetap bisa berkarya dan sehat" itu yang disampaikan sang psikiater, dr. Roni Anwar Sp. KJ kepada Pak Gunadi.
Beberapa hari kemudian, Pak Gunadi ditemukan meninggal akibat gagal jantung.
Setelah Pak Gunadi meninggal, dr. Roni mempunyai waktu luang lebih banyak. Ketika ada tempat wisata baru "Petik Sayur Organik" di Desa Sarana, dr. Roni bersama keluarga berwisata ke lokasi tersebut. Dalam perjalanan, dr. Roni sempat bergumam "Di perjalanan menuju Desa Sarana ini dulu Sandi dan Aswin, 2 sahabat terdekatku, harus mati karena ulah Pak Gunadi".
Ketika berkendara menjelang pukul 01.00, tiba-tiba dr. Roni dikejutkan dengan penampakan seorang ibu dan anak perempuannya yang berdiri di tengah jalan. Saat itulah dr. Roni kehilangan kendali kendaraannya.
Tamat.
"kesamaan nama dan cerita tidak disengaja dan kebetulan belaka"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI