Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: firkan.maulana@gmail.com | http://www.instagram.com/abah_ceukhan | https://www.linkedin.com/in/firkan-maulana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wajah Muram Transportasi Publik di Wilayah Bandung Raya

19 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   10:47 2664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka di Kota Bandung, telah hadir bus-bus seperti Trans Metro Jabar (menggantikan Trans Metro Pasundan) yang dikelola Pemprov Jabar, Trans Metro Bandung yang dikelola Pemkot Bandung dan DAMRI. 

Bus-bus tersebut melayani rute masing-masing dan menghubungkan antar wilayah di Bandung Raya misalkan antara Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang. 

Ada juga jenis transportasi publik lainnya yaitu kereta api yang dikelola oleh PT.Kereta Api, yang menghubungkan poros wilayah Bandung Raya dari wilayah barat ke timur dengan melayani rute dari Stasiun Padalarang di wilayah Kabupaten Bandung Barat, melintasi Kota Bandung (Stasiun Bandung dan Kiaracondong) hingga pemberhentian terakhir di Cicalengka (Kabupaten Bandung). 

Bagi sebagian besar masyarakat Bandung yang bertempat tinggal dan bekerja di wilayah yang berdekatan dengan jalur kereta api tersebut, maka angkutan umum berbasis kereta ini menjadi angkutan favorit. 

Termasuk saya sendiri jika hendak berkunjung ke rumah kerabat di Cicalengka, saya gemar naik kereta api yang dikenal di kalangan warga itu dengan sebutan "Kaerde" singkatan dulu Kereta Rel Disel yang diplesetkan Kereta Ripuh Diuk (Bahasa Sunda yang berarti kereta susah untuk duduk karena saking berjubelnya penumpang). 

Tetapi sekarang ini, kereta tersebut sedikit demi sedikit memperbaiki pelayanannya dengan memberikan nomor tempat duduk pada aplikasi Kereta Api Akses pada saat pembelian tiket kereta. 

Pada praktiknya sekarang ini, terakhir kali saya naik kereta api ini selalu tidak diberi nomor tempat duduk.  

Enaknya naik kereta api sekarang ini adalah tepat waktu, penjualan tiket sesuai kapasitas gerbong, alur masuk keluar penumpang di setiap stasiun sudah tertib, fasilitas kebersihan terjaga di setiap stasiun dengan adanya tampat sampah dan petugas kebersihan di kereta serta di setiap stasiun tidak ada yang berjualan di gerbong dan area stasiun.

Transportasi publik lainnya yang ada di Bandung adalah Angkot (angkutan kota), yang pamornya semakin menurun. Angkot ini dikelola oleh pihak swasta, koperasi dan perorangan. 

Dulu saat saya bersekolah tingkat menengah hingga kuliah, angkot menjadi salah satu angkutan yang sering saya gunakan karena harganya murah. 

Pada saat itu sekitar tahun pertengahan 1980 hingga 1990-1999, angkot merajai jalanan di Kota Bandung. Pemandangan angkot yang nunggu penumpang (ngetem) di depan gerbang sekolah, area dekat pasar, di depan mall/pusat perbelanjaan bahkan perempatan lalu lintas, bukanlah hal yang aneh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun