Mohon tunggu...
Firdaus
Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ترك المتحقق لأجل المتوهم ممنوع

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

1 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 1 Desember 2023   19:59 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah kependudukan: Orang-orang mulai mencari tempat yang masih memungkinkan untuk bermukim karena ruang permukiman semakin sempit.

Keinginan untuk mengunjungi daerah lain: Hal ini memunculkan gagasan tentang pergerakan geografis. Melihat daerah lain juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk berpindah dari satu tingkat sosial ke tingkat sosial lainnya karena alih potensi dengan membandingkan pendapatan atau gaji yang lebih tinggi.

 Pendidikan Berbagai penelitian tentang mobilitas sosial telah menyoroti pendidikan sebagai salah satu faktor yang paling sering diteliti dalam konteks pengaruhnya terhadap mobilitas sosial. Ini sejalan dengan ide bahwa pendidikan memiliki berbagai fungsi penting bagi anggota masyarakat. Salah satunya adalah fungsi pendidikan dalam mengajarkan anggota masyarakat bagaimana hidup sesuai dengan status dan peran mereka dalam masyarakat. Pendidikan juga memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya bagi individu untuk dapat bertahan dan berhasil dalam masyarakat. 

Selain itu, pendidikan berfungsi sebagai eskalator sosial, menurut para pemikir dari perspektif struktural fungsional. Mereka berpendapat bahwa Pendidikan tidak hanya memberikan individu pengetahuan, tetapi juga memberdayakan mereka untuk mencapai tingkat sosial yang lebih tinggi. Dalam konteks masyarakat industri, pendidikan berperan dalam mendukung mobilitas sosial. Selain itu, Cronton senada bahwa tingkat pendidikan dan industrialisasi memengaruhi tingkat mobilitas sosial.

Pendidikan memainkan peran penting dalam memberikan kesempatan untuk berpindah ke kelas sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat yang lebih terbuka ini. Untuk dapat melakukan mobilitas sosial, masyarakat semacam itu mementingkan kinerja. Selain itu, Masyarakat akan memberikan penghargaan kepada individu yang memiliki pendidikan dan keterampilan tinggi. Ini didasarkan pada ide bahwa mereka telah mengupayakan usaha dan menginvestasikan waktu dan biaya yang signifikan untuk mendapatkan pendidikan tinggi, sehingga pantas mendapatkan imbalan ekonomi dan non-ekonomi yang tinggi, seperti status sosial. Beberapa peneliti dalam bidang studi tentang stratifikasi dan mobilitas sosial telah mengungkapkan peranan penting pendidikan dalam mempengaruhi mobilitas sosial seseorang. Blau dan Duncan adalah salah satu dari mereka, yang dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa: "Man's social origin exert a considerable influence on his chance of occupational success. But his own training and early experience exert more pronounced influence on his suc- cess chance" Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang sosial keluarga memengaruhi peluang seseorang untuk sukses di tempat kerja, tetapi pendidikan memengaruhi peluang yang lebih besar".

 Modal sosial: Penelitian tentang hubungan antara modal sosial dan mobilitas sosial telah dilaksanakan di berbagai negara, termasuk di Inggris. Salah satu contoh penelitian di Inggris tersebut fokus pada hubungan modal sosial dengan mobilitas sosial dan mengkaji konsekuensinya terhadap kepercayaan sosial. Berbagai temuan turut memperkaya penelitian dan teori mengenai modal sosial dan mobilitas sosial. Selain itu, sebuah penelitian di Amerika Serikat meneliti ibu rumah tangga dari keluarga miskin yang menemukan kontribusi modal sosial terhadap mobilitas sosial. Penelitian tersebut menemukan bahwa modal sosial dapat dicapai melalui relasi sosial dengan memberikan dukungan sosial, mendorong untuk maju, dan memperluas jaringan sosial.

 Kesempatan: Secara umum, kesempatan dapat didefinisikan sebagai peluang bagi seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, memiliki kualitas hidup yang baik, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Kesempatan juga dapat didefinisikan sebagai peluang yang diberikan kepada seseorang untuk meningkatkan kehidupannya untuk dirinya dan keluarganya. Karena ketiadaan kemiskinan dan eksklusi sosial merupakan dimensi penting dalam kesempatan. Mengenai isu tentang kemiskinan dan eksklusi sosial, Walker berpendapat bahwa ada perbedaan antara keduanya. "We have retained the distinction regarding poverty as a lack of material resources, especially income, necessary to par ticipate in British society and social exclusion as a more comprehensive formulation which referes to the dynamic process of being shut out, fully or partially, from any of the social, economic, political or cultural systems which determine the social integration of a person in society". Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang tidak memiliki cukup sumber daya material, terutama penghasilan, yang penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat Inggris. 

Namun, eksklusi sosial adalah konsep yang lebih luas. Proses dinamis tersingkir atau tertutupnya seseorang dari sistem sosial, ekonomi, politik, atau budaya yang menentukan integrasi sosialnya dalam kehidupan masyarakat disebut eksklusi sosial. Kesempatan dalam mobilitas sosial dapat didefinisikan sebagai tingkat di mana penghasilan dan kelas sosial seseorang ditentukan oleh keterampilan dan tujuan mereka, bukan oleh segala hal yang diwariskan atau didapatkan dari orang tua mereka. Semakin besar pengaruh posisi sosial ekonomi orang tua terhadap status sosial anak, semakin kecil peluang seseorang untuk melakukan mobilitas sosial karena usaha sendiri. Demikian pula, Semakin kecil pengaruh pewarisan posisi sosial orang tua terhadap seseorang, semakin besar kemungkinan mereka memiliki kemampuan mobilitas sosial.

B. Konsep dan Teori Mobilitas Sosial

1. Konsep Mobilitas Sosial

a. Class Origin dan Class Destination

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun