[caption id="attachment_315297" align="aligncenter" width="480" caption="Surat cinta Henk untuk sang istri "]
Sebagai manusia biasa yang hidup sendiri, rasa sepi sering hinggap. Tapi, itu bukan alasan untuk tidak bersyukur. Salah satu caranya, Eve melakukan semua hal yang disenangi. Mulai pergi jalan-jalan ke Pusat Grosir Cililitan (PGC) sampai mewajibkan diri berdandan.
Baginya, dandan adalah kebutuhan. Tidak perlu kosmetika mahal. Cukup bermodal bedak, lipstik, dan pensil alis. Banyak orang mengira, Eve adalah ibu-ibu pejabat heboh kaya raya karena selalu full make-up dan sanggul buatan. Tinggal satu yang kurang, dia tidak memakai perhiasan emas berlian sama sekali.
"Coba dari kemarin lihat saya, ada nggak saya pakai-pakai emas?Nggak. Saya memang suka dandan dari muda. Bedak lisptik juga saya beli murahan kok. Ketemu tukang sayur saja saya dandan dulu. Saya nggak mau ketemu orang dengan wajah lesu atau lemas. Dandan kan bagian dari menghargai orang juga," ujarnya.
Kalau sedang dilanda rindu dengan almarhum, tak jarang Eve pergi ke makamnya di TMP Menteng Pulo. Atau, membuka-buka kembali kenangan lewat surat cinta dan puisi sang suami yang masih tersimpan rapi.
Dalam hati ia berharap, jika suatu saat Tuhan memanggil, semoga bisa dimakamkan berdampingan dengan suaminya hingga kembali bersama di keabadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H