Mohon tunggu...
Firda Puri Agustine
Firda Puri Agustine Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Write, Enjoy, and Smile ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Cinta Henk Ngantung, Mantan Gubernur DKI yang Dituduh PKI

5 Maret 2014   20:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_315297" align="aligncenter" width="480" caption="Surat cinta Henk untuk sang istri "]

13939994881166340152
13939994881166340152
[/caption]

Sebagai manusia biasa yang hidup sendiri, rasa sepi sering hinggap. Tapi, itu bukan alasan untuk tidak bersyukur. Salah satu caranya, Eve melakukan semua hal yang disenangi. Mulai pergi jalan-jalan ke Pusat Grosir Cililitan (PGC) sampai mewajibkan diri berdandan.

Baginya, dandan adalah kebutuhan. Tidak perlu kosmetika mahal. Cukup bermodal bedak, lipstik, dan pensil alis. Banyak orang mengira, Eve adalah ibu-ibu pejabat heboh kaya raya karena selalu full make-up dan sanggul buatan. Tinggal satu yang kurang, dia tidak memakai perhiasan emas berlian sama sekali.

"Coba dari kemarin lihat saya, ada nggak saya pakai-pakai emas?Nggak. Saya memang suka dandan dari muda. Bedak lisptik juga saya beli murahan kok. Ketemu tukang sayur saja saya dandan dulu. Saya nggak mau ketemu orang dengan wajah lesu atau lemas. Dandan kan bagian dari menghargai orang juga," ujarnya.

Kalau sedang dilanda rindu dengan almarhum, tak jarang Eve pergi ke makamnya di TMP Menteng Pulo. Atau, membuka-buka kembali kenangan lewat surat cinta dan puisi sang suami yang masih tersimpan rapi.
Dalam hati ia berharap, jika suatu saat Tuhan memanggil, semoga bisa dimakamkan berdampingan dengan suaminya hingga kembali bersama di keabadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun