Mohon tunggu...
Firda Puri Agustine
Firda Puri Agustine Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Write, Enjoy, and Smile ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Cinta Henk Ngantung, Mantan Gubernur DKI yang Dituduh PKI

5 Maret 2014   20:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu tinggal berapa hari lagi mau nikah, lho, undangan sudah berjalan, ditanya begitu. Ya saya jawab, 'Iya, saya benar-benar cinta'," katanya.

Bung Karno hanya mengangguk dan menjawab, 'Baiklah. Syukur kalau begitu'. Namun, ada satu pesan yang sampai sekarang masih diingat oleh Eve, tentang cara berpakaian.

"Dia panggil saya hanya mau kasih tahu bagaimana cara memakai pakaian nasional (kebaya dan kain)yang benar," ujarnya.

[caption id="attachment_315295" align="aligncenter" width="200" caption="Keluarga Henk Ngantung"]

13939993191470994924
13939993191470994924
[/caption]

"Eve, kalau kamu pakai kain yang ada gambar garuda, jangan terbalik. Garuda terbang ke atas, jangan kepala garudanya terbalik di bawah. Begitu juga kalau mau pakai kain lereng garis, dari atas ke bawah. Begitu kata Bung Karno. Dia sangat nasionalis dan teliti memperhatikan detail, apalagi soal pakaian nasional,"

Kehidupan pasca menikah jauh lebih romantis lagi. Setiap pagi, sebelum berangkat bekerja, Henk membuatkan teh, kopi, dan air putih. Segala keperluan sang istri selalu disiapkan sehingga Eve merasa tersanjung.

"Mungkin karena beda usia kami sangat jauh, 18 tahun, makanya Pak Henk memanjakan saya seperti anaknya. Dulu belum ada air putih kemasan, jadi dia masak air dulu untuk saya minum sampai malam. Padahal, itu dia sudah pejabat. Hebat kan," katanya.

Kebiasaan saat pacaran pun masih tetap dilakukan. Seperti mengirimkan puisi, membuat lukisan, dan makan malam berdua. Henk, diakui Eve, hampir tidak pernah marah. Dia selalu bersikap lemah lembut, mau memanjakan, serta penuh kasih sayang.

Makanya, ketika sang suami meninggal akibat penyakit jantung, wanita asli Tomohon, Manado ini begitu kehilangan. Kesetiaannya teruji karena hampir 22 tahun setelah Henk pergi, Eve tetap memilih hidup menjanda.

"Banyak yang mengajak saya menikah. Tapi, saya pikir, untuk apa? Saya sudah tua, suami sudah tua. Nanti kalau dia sakit, saya urusin, cebokin, saya nggak mau begitu. Kecuali suami saya Henk Ngantung, saya pasti benar-benar urus," ujarnya.

"Jadi, bukan hanya Habibi dan Ainun yang punya cerita, Henk Ngantung dan Eve juga punya. He-he-he," kata Eve berkelakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun