Lokasi : SMA Labschool Cibubur
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tujuan ingin dicapai : Meningkatkan keterampilan menulis peserta didik kelas 10 pada materi teks eksposisi menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang terintegrasi dengan media Canva.
1. Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1.1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalahÂ
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah rendahnya keterampilan menulis peserta didik  dibanding keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis pada siswa kelas 10. Hasilnya ditemukan beberapa peserta didik mengalami kesulitan saat diminta menuliskan cerita singkat diri mereka dalam bentuk tulisan.
Menurut Yusuf, dkk (2003:106), "Kesulitan belajar menulis merupakan suatu gangguan atau kesulitan dalam mengikuti satu atau lebih bentuk pengajaran menulis dan keterampilan yang terkait dengan menulis, seperti mendengarkan, berbicara dan membaca".
Peserta didik kurang mampu dalam menggali ide, menuangkan gagasan ke dalam  tulisan termasuk penguasaan teknik penulisan (tanda baca, ejaan dan kapital).
Hal ini sejalan dengan Menurut Ariadinata (2009:5) menyatakan bahwa menulis merupakan sarana paling ampuh untuk menyampaikan gagasan. Seorang penulis yang baik, mampu menyampaikan gagasan dengan baik pula. Oleh karena itu, penulis yang baik perlu memperhatikan beberapa syarat mutlak yang harus dikuasai di antaranya: (a) kemampuan menggali masalah, (b) kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat dan paragraf, (c) menguasai teknik penulisan seperti penerapan tanda baca (pungtuasi), dan (d) memiliki sejumlah kata yang diperlukan.
Peran guru yang belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif  sangat berpengaruh karena siswa cenderung menjadi pasif ketika guru mengajar dengan monoton. Selain itu, peserta didik belum maksimal dalam penggunaan kaidah kebahasaan yang tepat dalam penulisan teks eksposisi.
Menurut Kuncoro (2009: 6 ) yang menyatakan bahwa ada dua penyebab utama yang menjadi faktor penghambat kegiatan menulis. Pertama faktor internal, yaitu faktor penghambat yang berasal dari dalam diri sendiri. Kedua faktor eksternal, yaitu fakor penghambat yang berasal dari luar pribadi tiap-tiap individu.
1.2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilakukan, berbagi pengalaman kepada guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan penulis. Praktik baik ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan guru yang belum memanfaatkan model-model pembelajaran inovatif dengan maksimal dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembiasaan menulis.
1.3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik adalah melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang dibuat dan membuat pembelajaran yang menyenangkan (tidak monoton) di kelas dengan menggunakan model pembelajaran inovatif sehingga peserta didik menjadi aktif dan kreatif dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Adapun langkah-langkah guru dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan menggunakan media pembelajaran berupa salindia Power Point, diskusi dengan media Padlet, video YouTube, dan presentasi dengan media Canva serta kegiatan refleksi yang diberikan lewat Google Form, yang pada proses pembelajarannya guru akan menyampaikan aplikasi ilmu yang peserta didik pelajari di kehidupan sehari-hari dan memberikan pujian kepada peserta didik yang aktif bertanya,aktif menyimak, dan menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
2. Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
2.1. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Tantangan yang saya hadapi dalam pembelajaran di kelas adalah motivasi peserta didik yang rendah untuk menjadikan menulis sebagai pembiasaan positif, kurangnya minat literasi peserta didik dan masih minimnya penggunaan model pembelajaraan dan media inovatif yang di gunakankan guru terkait keterbatasan waktu guru dalam penyiapan perangkat pembelajaran sehingga guru terbiasa menyiapkan pembelajaran yang simpel seperti metode ceramah. Selain itu, guru masih membutuhkan waktu yang lama dalam mengorganisir peserta didik khususnya saat berdiskusi kelompok.
2.2. Siapa saja yang terlibat?
Demi tercapainya sebuah tujuan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Rekan sejawat sebagai tempat untuk berbagi pengalaman, kepala sekolah sebagai penentu kebijakan atas izin yang diberikan dalam melaksanakan kegiatan praktik baik ini, Â peserta didik kelas X dan seluruh stake holder yang bekerjasama untuk kelancaran praktik baik ini.
3. Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Langkah langkah dan strategi yang digunakan dengan menerapkan model pembelajaran PJBL dan menggunakan media Canva agar peserta didik tertarik pada materi dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Saefudin (2014, 58) yang menyatakan project based learning (PJBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasi-kan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
3.1. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
Pada proses pembelajaran, di kegiatan pendahuluan guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan pembelajaran dengan menggunakan salindia presentasi.
- Guru memberikan stimulus dengan pertanyaan singkat melalui Quizziz
- Pada kegiatan inti, di tahap pertanyaan dasar, peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada video dengan memberikan qrcode.
- Pada proses mendesain perencanaan produk, guru memantau peserta didik dalam membuat kerangka karangan menggunakan Padlet dan juga mengerjakan LKPD yang sudah disediakan guru di google classroom.
- Guru selalu mengingatkan terkait jadwal penyusunan pembuatan proyek peserta didik agar tepat waktu.
- Guru membimbing peserta didik dalam mempresentasikan teks eksposisi dengan media Canva setelah dikembangkan sebelumnya.
- Guru memberikan evaluasi (perbaikan) dan motivasi (pujian) kepada peserta didik yang mempresentasikan laporan dan yang memberikan tanggapan.
- Guru melakukan  refleksi  pembelajaran  melalui google form.
- Pada kegiatan penutup, guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
- Guru mengingatkan peserta didik untuk selalu mengulang dan mengambil materi di Google Classroom
3.2. Strategi apa yang digunakan?
Semakin pesatnya kemajuan teknologi dan informasi dalam pendidikan, mengharuskan guru membekali peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan aplikasi terkini. Penggunaan media-media ini diharapkan mampu membuat peserta didik lebih kreatif dalam pembuatan tulisan dan bisa memanfaatkan media tersebut dalam pembelajaran. Media yang digunakan dari aplikasi quizziz, Padlet, video youtube dan media Canva.
4. Refleksi Hasil dan Dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
4.1. Bagaimana dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan?Â
Dampak dengan diterapkanya model pembelajaran PjBL ini terhadap peserta didik yaitu peserta didik sangat tertantang untuk menggali materi sendiri dalam menyusun pembelajarannya. Mereka berusaha mengatur jadwal pembuatan jadwal dan membuat kreasi yang menarik secara terkoordinir
4.2. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?Â
Peserta didik sangat senang karena berperan aktif sebagai pelaku atau subjek dalam menggali informasi. Dengan aktif terlibat dalam mencari sumber informasi baru ini mereka menjadi mengerti dan tidak pasif seperti pembelajaran model ceramah sehingga hasilnya menjadi efektif.
Lembar refleksi peserta didik yang diberikan melalui Google Form yang pertanyaannya meliputi : (1). Bagaimana suasana belajar yang kalian rasakan ?, (2). Bagaimana media yang digunakan guru dalam pembelajaran ?, (3). Bagaimana pemahamanmu terhadap materi yang diberikan guru dalam pembelajaran ?, (4). Apakah kamu termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ?, dan (5). Apakah tugas yang diberikan sesuai dengan alokasi waktunya ?. Dimana hasilnya untuk pertanyaan (1). 90 % peserta didik mejawab suasana belajar menyenangkan, sedangkan 10% merasa kurang menyenangkan, (2). 100 % peserta didik menjawab media yang digunakan guru menarik, (3). 80 % peserta didik paham terhadap materi yang diberikan, sedangkan 20 % peserta didik kurang paham terhadap materi yang diberikan, (4). 100 % peserta didik menjawab termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, dan (5). 85 % peserta didik menjawab tugas yang diberikan sesuai dengan alokasi waktunya dan sisanya melebih waktu yang diberikan.
Â
4.3. Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Mereka menjadi mengerti dan tidak pasif seperti pembelajaran model ceramah. Respon peserta didik, mereka tidak mengalami kesulitan dan senang dalam pembelajaran.
Â
4.4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan dari strategi pembelajaran ini yaitu nilai peserta didik pada LKPD dan instrumen penilaian meningkat. Setelah didapatkan hasil yang diharapkan.
Â
4.5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?Â
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan adalah guru harus melakukan inovasi dan kreatif dalam pembelajaran termasuk dalam menentukan media sehingga mendapatkan hasil sesuai harapan. Â
Maka, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PjBL dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi pada siswa kelas 10 mendapatkan hasil yang efektif.
Penerapan project based learning merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Project based learning menekankan pada berbagai masalah-masalah kontekstual yang akan dialami oleh peserta didik secara langsung dari proyek atau kegiatan yang mereka lakukan.
Jurnal : Thahir, A. (2017). Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Sungguminasa. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 20(2), 188-201.
Kelebihan dari langkah-langkah yang dilakukan yaitu respon peserta didik sangat  senang  dan  antusias karena peserta didik dapat berperan aktif dalam kelompok untuk memecahkan permasalahan sesuai dengan pembuatan proyek yang disepakati.
Kekurangan dari langkah-langkah yang dilakukan yaitu langkah-langkah ini tidak dapat dilaksanakan dengan baik apabila sarana dan prasarana disekolah seperti listrik ataupun jaringan internet tidak memadai, sehingga penggunaan media pada proses pembelajaran tidak terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran. Pembelajaran dengan model ini pun harus menyesuaikan karakteristik siswa dan materi yang dipelajari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H