Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggil Aku Aidit

19 Oktober 2017   16:27 Diperbarui: 19 Oktober 2017   16:49 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantaran sawah di depan rumah gubuknya. Bangau terlihat angkuh seakan ia yang menguasai seluruh petakan sawah. Pria tadi pun berdoa pada alam, agar ada seseorang yang membantu persalinan istrinya.

Jeritan semakin keras, pria tadi tak berbuat apa-apa. Pergi takut, tinggalpun hanya bisa pasrah. Tak disangka doa sang pria pada alam terkabul. Seseorang berjalan melihat wilayah tani bersama dua orang lainnya. Tampak oleh pria tadi. Ia pun meminta pertolongan.

"Tuan mohon bantuan untuk istri saya yang akan melahirkan,"

Pria itu pun sigap, menyuruh seorang yang bersamanya mengambil kendaraan. Itulah pertama kalinya ada kendaraan masuk ke wilayah itu. Selanjutnya membopong perempuan tadi masuk ke dalam mobil. Di bawanya ke tempat persalinan yang terdekat di wilayah itu.

Pada akhirnya lahirlah anak tadi dari perjuangan keras dengan selamat. Ibunya yang bahagia, sang ayah pun berterimakasih pada pria yang menolongnya. Pria itu bergegas pergi.

"Tuan, lihatlah anak kami terlebih dahulu,"

Dilihatnya bayi laki-laki tersebut, seketika ia mengucap kalimat seperti puisi.

"Kau datang dari jauh adik

dari daerah banjir dan lapar

membawa hati lebih keras dari bencana

selamat datang dalam barisan kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun