Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggil Aku Aidit

19 Oktober 2017   16:27 Diperbarui: 19 Oktober 2017   16:49 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Sandi.. Pak Sandi," panggil seorang pria yang matanya tertuju pada sosok pria yang duduk di sofa lobi hotel. Pria tersebut tak menoleh, memaksa pria tersebut mendekatinya.

"Pak Sandi, saya panggil dari tadi. silahkan masuk pak. Ini jam bapak menjadi narasumber," kata pria tersebut.

"Oh maaf, saya kira bukan panggilan untuk saya, nama depan saya Aidit. Mengapa kamu harus memanggil nama tengah saya," ucap Aidit sedikit menunjuk kekesalan.

"Maaf pak, nama depan bapak sulit saya ucap,"

"Kenapa? karena nama tokoh PKI?" timpal Aidit sambil berlalu dari pria tadi dan masuk ke dalam ruangan.

Saat menjadi narasumber dia pun  memperkenalkan dirinya.

"Moderator tadi belum lengkap memberi nama saya. Nama lengkap saya adalah Aidit Sandi Negara, bukan cuma Sandi Negara. Untuk moderator, kedepannya agar menyebut lengkap narasumber," ucapnya di depan peserta seminar.

Dr. Aidit pun mencurahkan kekesalannya lantaran banyak orang yang enggan menyebut nama depannya. Baginya, namanya adalah pemberian orang tua yang harus dijaganya setiap saat.

Seminar tentang epidiemologi setengahnya berubah menjadi pembahasan tentang namanya. Dr. Aidit tampak -Baper- lantaran orang-orang enggan memanggi nama depannya.

***

Wilayah tani dulu kala- seorang pria terduduk pasrah. Suara perempuan meraung kesakitan dari dalam kamar. Merunduk pria itu dengan tangisan di bawah pohon aren. Pohon aren yang ingin saja bergerak meminta pertolongan. Namun, akar menghalang jalannya. Lesu pohon aren itu melihat majikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun