Mohon tunggu...
Fioreza F. Z
Fioreza F. Z Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, FIS, UNJ

19:45 PM - Perfect Cardamome

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Strategi Keberlanjutan PT KAI dalam Mengoptimalkan Mutu Pelayanan dan Kontribusi Sosial di Tengah Pandemi Covid-19

2 November 2021   09:33 Diperbarui: 2 November 2021   11:44 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang terindikasi meiliki suhu badan 38 derajat celcius ke atas dilarang untuk menggunakan jasa PT. KAI. Nantinya mereka akan mendapat pengembalian tiket secara penuh. Pengembalian tiket ini memiliki batas maksimal untuk empat orang dalam satu kode booking. Tidak hanya pada calon penumpang, pengecekan suhu badan juga dilakukan pada setiap pegawai PT. KAI yang akan memasuki kantor.

Dalam mengoptimalkan standar mutu pelayanan yang diberikan selama Pandemi, PT. KAI bahkan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Virus Corona. Satgas di Kantor Pusat bertanggung jawab pada Corporate Deputy Director Security. Sementara itu, Satgas Daerah dipimpin oleh Kepala Daerah masing-masing. Satgas Penanganan ini juga didukung oleh pegawai antar unit, yaitu unit kesehatan KAI. Baik pegawai unit kesehatan yang berada di stasiun maupun di Klinik-klinik Mediska milik KAI yang juga melayani masyarakat umum.

Selama pengendalian prosesnya, para satgas harus memastikan bahwa setiap stasiun telah menerapkan dengan baik isi Edaran Direksi terkait antisipasi persebaran Covid-19. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sudah dilaksanakannya protokol kesehatan, kesiapan fasilitas pencegahan dan penanganan, berkoordinasi dengan pihak eksternal, dan melakukan evaluasi serta upaya perbaikan setiap harinya. 

Untuk pengendalian dokumen dan data, dilansir dari kai.id, Satgas Daerah KAI setiap harinya wajib melaporkan kebutuhan dan ketersediaan alat dan bahan seperti  Thermogun, Handsanitizer, Masker, Handscoon/Sarungtangan, Thermo Scanner, Data Penumpang yang bersuhu 38C, Data kunjungan ke Pos Kesehatan, Data Pekerja Sakit, Kejadian Menonjol, dan Kegiatan Satgas Daerah. Laporan yang diterima dari Satgas Daerah akan ditindak lanjuti dan dievaluasi oleh Satgas Pusat.

Menghadapi New Normal, pada Bulan Juni 2020, PT. KAI semakin memperhatikan pentingnya optimalisasi penekanan persebaran Covid-19. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya PT. KAI yang terus melakukan sosialisasi untuk tetap memberikan pelayanan yang prima selama Pandemi. Para petugas KAI yang harus melakukan Work From Office (WFO) otomatis berada di garda depan. 

Mereka wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan face shield. PT. KAI juga menambah fasilitas dengan menyediakan westafel portable dan handsanitizer di Stasiun dan Kantor pegawai. Selain itu setiap 30 menit petugas secara rutin membersihkan objek-objek yang sering berkontak langsung dengan tangan. Seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lain-lain. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan disinfektan.

Dalam pembelian tiket, PT. KAI telah melakukan inovasi pada sistem pelayanan online. Dimana terdapat beberapa opsi tambahan untuk memudahkan pemesanan tiket dan juga menyediakan metode pembayaran menggunakan QRIS. Sehingga para calon penumpang dianjurkan untuk membeli secara online melalui aplikasi KAI Access dan berbagai platform online lainnya. Sementara itu pembelian tiket offline dilayani 3 jam sebelum waktu keberangkatan. PT. KAI membatasi penjualan tiket di angka 70% untuk kereta jarak jauh, 50% untuk kereta local dan 32% untuk KRL. Hal tersebut dilakukan guna memberikan ruang phsycal distancing bagi para penumpang kereta.

Keberangkatan melalui jasa kereta api diperketat. Penumpang harus mempersiapkan Surat Bebas Covid-19 (PCR atau Antigen), sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 No 7 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Dikutip dari kai.id, khusus bagi penumpang yang ingin menggunakan layanan Kereta Api jarak jauh, harus membawa berkas-berkas tertentu. 

Diantaranya adalah Surat Bebas Covid-19 yang masih berlaku, yaitu hasil PCR berlaku 7 hari sementara untuk Rapid Test berlaku 3 hari; Surat keterangan bebas gejala influenza bagi rumah sakit/puskesmas daerah yang tidak memiliki layanan Tes PCR ataupun Rapid Test; terakhir mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi di perangkat seluler. Maka dari itu, untuk memudahkan para calon penumpang, KAI berkerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Indofarma menyediakan layanan Rapid Test Antigen dan GeNose di beberapa stasiun.

Setiap penumpang diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan yang utama dengan ketat. Seperti menjaga jarak dan memakai masker ditambah dengan face shield. Selain itu penumpang juga diharuskan mengenakan pakaian lengan panjang atau jaket. Khusus bagi penumpang Kereta jarak jauh, pihak KAI juga memberikan healthy kit berisi masker dan tissue sebagai bentuk pelayanan untuk menambah kenyamanan dan keamanan selama menggunakan jasa PT. KAI.

Program vaksinasi tak lepas dari rangkaian agenda PT. KAI di tengah Pandemi. Vaksinasi gratis tersedia pada 24 stasiun dan akan terus bertambah, mulai dari Stasium Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Solobalapan, hingga Stasiun Jember dan berbagai stasiun lainnya. Tidak hanya bagi pelanggan, PT. KAI juga melaksanakan program vaksinasi untuk kurang lebih sembilan ribu pegawai, orang tua, dan pensiunan KAI Group. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun