"Ibu tidak mau Ayah menjadi sedih."
     "Maksud Ibu?" Ucapan Ibunya itu tidak dipahami oleh Haezel.
     "Kalo kita sedih, Ayah juga sedih. Jadi Haezel tidak boleh menangis lagi ya."
     "Baik Ibu, Haezel tidak ingin Ayah ikut menangis"
     "Bagus," ucap Ibu Haezel sambil tersenyum lembut.
     "Ibu, kenapa banyak yang memberi kita bunga?" Haezel mempertanyakan bunga-bunga yang terus berdatangan entah darimana.
     "Karena banyak orang yang menyayangi kita termasuk menyayangi Ayah," lagi-lagi, Ibu Haezel berucap sambil tersenyum lembut.
     "Apa itu bunga mawar bu? Haezel lihat bunga itu yang paling sering diberikan pada Ibu"
     "Iya itu bunga mawar, pintar sekali anak Ibu"
     "Iya dong, di sekolah Haezel belajar nama-nama bunga yang cantik bu."
     "Apa Haezel tau mengapa banyak yang memberi kita bunga mawar merah?"