Mohon tunggu...
Finka Nur Annisa
Finka Nur Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 2 - SMAN 1 Padalarang

do what u love

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Penerjang Ombak, Yos Sudarso

19 November 2021   18:42 Diperbarui: 21 November 2021   16:49 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Perjalanan keempat KRI itu pun dimulai dari Tanjung Priok. Karena ini adalah operasi senyap, maka mereka dilarang berlabuh pada semua pelabuhan. Di perjalanan, KRI Singa tidak dapat melanjutkan perjalanannya karena terjadi kerusakan mesin.

                                               ***

                                     Laut Aru, 1962

            Rembulan ditemani para bintang menerangi bumi yang haus akan cahaya. Di malam tanggal 15 Januari 1962, ketiga KRI itu berada diatas perairan Laut Aru.  Dari kegelapan malam itu Kolobel Mursyid melihat radar blips dari arah depan. Rupanya Belanda sudah mengetahui operasi senyap ini, mereka bersiaga menanti KRI untuk menghadang dan menyerang KRI yang akan menuju Irian Barat itu.

          “Di depan ada musuh” Teriak Mursyid

            “Semuanya, bersiap” Komodor Yos memberi aba-aba dan mengarahkan para pasukan

           ‘Dor dor dor’ 

            Tembakan dari Belanda mendarat pada sekitar ruang kendali KRI Matjan Tutul, anggota pasukan banyak yang mengalami luka cukup parah.

            “Saya yang ambil kendali” Komodor Yos mengambil alih kapal.

            “Sepertinya kita tidak akan bisa melawan, situasinya tidak seimbang” Kolonel Soedomo berucap dengan fakta bahwa saat itu Belanda lebih unggul. Kolonel Soedomo pun memerintahkan ketiga KRI untuk berputar kearah kanan demi menghindari serangan.

            “Mengapa KRI Matjan Tutul malah tetap maju kedepan?” tanya Hesa dengan Khawatir, Hesa saat ini berada di KRI Harimau bersama Kolonel Soedomo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun