“Kita akan pakai berapa kapal?” Tanya Yos.
“Kita akan pakai KRI Matjan Kumbang, KRI Harimau, KRI Matjan Tutul dan KRI Singa. Kau yakin akan ikut? Bahkan saat ini jabatnmu lebih tinggi dari Kolonel Soedomo yang menjadi Komandan Eskander operasi nanti”
“Tentu saja aku yakin, aku akan ikut” Ucap Yos tanpa ragu, Ia bertekad untuk menancapkan bendera merah putih secara langsung ditanah Irian Barat.
“Baiklah terserah kau saja Yos.”
Kunjungan Hesa ke rumah Yos itu tidak berlangsung lama, memang hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi rencana yang akan mereka laksanakan. Mengapa Hesa repot-repot ke rumah Yos untuk memberitahu rencana itu? Ya karena Yos baru saja pulih dari sakit, beberapa hari yang lalu Yos tidak bisa hadir dalam perundingan perencanaan dan strategi. Dan seharusnya Yosaphat pun tidak usah ikut serta dalam operasi senyap ini.
Keesokannya Yos sedang berkumpul bersama kelima anaknya di ruang tengah. Sementara Istrinya sedang mempersipakan barang-barang Yos untuk dibawa besok, memastikan tidak ada satupun perlengkapan Yos yang tertinggal.
“Anak-anak, kemarilah” Perintah Yos kepadanya anak-anaknya yang sedang sibuk masing-masing. Ada yang sedang belajar, dan ada yang sedang bermain dan bercanda satu sama lain.
“Ada apa pak?” tanya anak sulung Yos.
“Besok Bapak akan pergi bertugas. Berjanjilah pada Bapak, kalian harus belajar dengan rajin. Sayangilah dan jagalah selalu Ibu kalian.”
“Kenapa Bapak bicara seperti itu? Nanti juga Bapak akan pulang kan. Bapak yang akan menjaga kami dan juga Ibu” Ucap anak kedua Yos. Kenapa hanya dua anak Yos yang menjawab ucapan Yos tadi? Karena anak-anak Yos yang lain masih terlalu kecil untuk memahami ucapan Yos.
“Bapak hanya ingin menyampaikan amanah saja pada kalian, jikalau Bapa nanti tidak ada, kalian harus bisa menjalani permintaan Bapak yang tadi.”