Mohon tunggu...
Fiksiana Community
Fiksiana Community Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Komunitas Fiksiana adalah penyelenggara event menulis fiksi online yang diposting di Kompasiana. Group kami: https://www.facebook.com/groups/Fiksiana.Community/ |Fan Page: https://www.facebook.com/FiksianaCommunity/ |Instagram: @fiksiana_community (https://www.instagram.com/fiksiana_community/) |Twitter FC @Fiksiana1 (https://twitter.com/Fiksiana1)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[CerpenFC] Berkarat

11 Februari 2016   17:19 Diperbarui: 11 Februari 2016   17:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kurasa… tersisa satu nyawa lagi, bukan? Selamat berusaha Hadi hahaha…”

“Bangsat kau Kamal…!!!” Teriakan Hadi menembus keheningan subuh. Dan lagi-lagi, dinding tembok menjadi sasaran pelampiasan, hingga kepalan tangan pecah berdarah.

Hadi bangkit. Apa pun pilihan yang ada, ia sudah terlanjur jauh menjalani permainan Kamal.

 

Pukul 4.40 – subuh.

Jamil dan seorang rekan melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ada dalam list yang dijadwalkan atasan mereka.

Insting dan kecurigaan Jamil akan sang atasan membawanya pada kenyataan yang tak ingin ia percayai. Jamil dan sang rekan, berhasil membuntuti Kamal hingga ke penjara bawah tanah di luar kota.

“Kau berpikiran seperti apa yang kupikirkan?”

Jamil mengangguk, untuk itulah ia mengajak rekan tersebut. “Dua saksi lebih baik dari satu orang.”

 

“Pemuda bodoh!” Maki Kamal seiring sepatu PDL-nya melayang ke tulang kering Nito. Nito melenguh menahan sakit. “Andai ayahmu mampu menyelesaikan permainan ini, kau tetap tidak akan aku lepaskan. Setidaknya, tidak dalam keadaan utuh, hahaha…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun