Selesai sholat isya, kami bubar. Jadwal pengajian bergantian dengan kakak-kakak tingkat SMP-SMA. Ustadz Agile memang hebat. Waktunya seharian penuh digunakan untuk berbagi ilmu kepada anak-anak.
Hatiku melangkah riang menuju rumah. Mulut tak lepas dari bacaan doa makan yang tadi diajarkan oleh Ustadz Agile. Langkahku seolah ringan hingga tak terasa melewati kebun belimbing.
Sejenak terhenti, terdengar suara angin yang mengenai pohon. Buluku merinding. Ku percepat langkah. Belum sampai lima langkah dari pohon belimbing tersebut, tiba-tiba dari atas pohon tampak sesosok makhluk yang menyeramkan. Hitam pekat. Aku menutup mata. Tiupan angin semakin kencang.
“Hahahaha.. akhirnya datang juga mangsaku untuk malam ini. Hahaha.. “
Aku gemetaran. Sosok itu semakin mendekat.
“Ngga apa-apa kecil juga. Yang penting malam ini aku dapat menu makan. Hahahaha...”
Aku ingin berlari. Tapi ngga bisa. Yang ada malahan tetes-tetes air mulai keluar dari kedua mata.
“Lumayan buat ngeganjel perut yang sudah kosong selama dua hari. Hahahahahahaha…” Tawanya semakin kencang
Aku berteriak minta tolong tapi suara tak bisa keluar. Mulutku kelu. Aku panik. Tangis meledak membuat makhluk tersebut semakin senang dan riang.
Saat sang makhluk mulai mendekat, aku teringat pesan dari Ustadz Agile bahwa kita dianjurkan untuk selalu berdoa kepada Allah untuk meminta keberkahan dan perlindungan dalam berkegiatan.
Tak pikir panjang lagi, saat makluk tersebut semakin mendekat, aku berteriak kencang membaca doa: Bismillahirrohmanirrohiim.. Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar.