Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angkot Terakhir

20 Agustus 2024   15:41 Diperbarui: 20 Agustus 2024   15:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
megapolitan.kompas.com

Tibalah waktu ia wisuda, walaupun dengan susah payah skripsinya diselesaikan karena pikirannya terbelah oleh kerinduan dengan Hamdan, namun ia bisa menyelesaikannya. Ternyata kejadian waktu itu adalah angkot terakhir dari Julaeha dan terakhir kalinya Julaeha melihat Hamdan. Julaeha langsung diberangkatkan oleh orang tuanya ke Mesir untuk melanjutkan studi S2-nya di negeri piramida.

Tak kuasa Julaeha menolak keinginan orang tuanya, walaupun batin berkecamuk dan ingin sekali bertemu dengan Hamdan, sang pujaan hatinya. Namun takdir tak berkata begitu. Julaeha benar-benar tak mempunyai kesempatan untuk bertemu Hamdan karena pengawasan dari Abahnya yang ketat menyebabkan ia mengubur kerinduannya. Bahkan, HP milik Julaeha sudah lama disita oleh Abahnya.

Julaeha merasa hidupnya dipenjara, namun tak ada daya dan upaya untuk melawan. Sesampainya di Mesir, Julaeha meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar. Hamdan tidak pernah ia lupakan, namun kehidupan harus tetap berjalan, begitulah isi kepala Julaeha. Julaeha akan selalu mengingat suasana angkot dan obrolannya dengan Hamdan yang penuh dengan kenangan manis.

Angkot yang ia tumpangi terakhir kali adalah angkot yang membuat hidupnya lebih berwarna. Walaupun Hamdan hanya seorang supir, di mata Julaeha, itu lebih dari cukup untuk mencintai Hamdan sepenuh hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun